Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mamuju Tengah Tangkap 10 Ekor Buaya dalam Sepekan

Kompas.com - 03/02/2022, 14:03 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Sekelompok warga di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, menangkap 10 ekor buaya dalam sepekan terakhir.

Penangkapan dan perburuan di muara Sungai Budong-budong itu dilakukan dengan dalih menjaga keselamatan warga dan anak-anak dari ancaman predator tersebut.

Salah satu warga bahkan menjadi viral di media sosial karena menangkap reptil purba yang panjangnya mencapai 4 meter.

Baca juga: 2 Warga Medan Ditangkap Saat Akan Jual Puluhan Ekor Buaya Muara hingga Ular Sanca Hijau

Buaya sepanjang 4 meter itu ditangkap di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, dan diperkirakan sudah berusia puluhan tahun.

Reptil tua itu ditangkap karena sudah meresahkan. Pasalnya, hewan itu sering muncul di sekitar permukiman dan meneror nelayan setempat.

Karena itulah, sekelompok warga berinisiatif melakukan perburuan untuk menjaga aktivitas nelayan serta memastikan keselamatan penduduk.

Selama hampir sepekan warga melakukan perburuan predator ini, telah berhasil menangkap buaya sedikitnya 10 ekor dengan berbagai ukuran.

Salah seorang warga yang ikut melakukan perburuan buaya, Rusli mengaku jika buaya yang ditangkapi warga tersebut sering bikin ulah dan sudah sangat meresahkan warga, terutama para nelayan air tawar.

Rusli mengatakan, sebelum buaya tersebut memakan korban lebih baik diamankan dalam sebuah tempat penangkaran milik warga.

Baca juga: 2 Buaya Ditangkap, Ketua DPRD Bangka: Salah Satunya yang Gigit Tangan Saya Dulu

Menurut Rusli, buaya-buaya  yang berhasil di tangkap juga tidak untuk dibinasakan, melainkan untuk ditangkarkan. Warga berharap dengan cara penangkaran buaya ini, buaya dan masyarakat sama-sama aman.

Rusli yang juga sebagai pengelolah penangkaran buaya berharap, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah setempat, agar buaya-buaya tangkarannya tersebut menjadi destinasi wisata yang dapat menarik wisatawan.

Objek wisata tersebut bisa menjadi tempat bagi warga untuk berlibur sambil menyaksikan binatang buas secara langsung tanpa khawatir diterkam.

Baca juga: Pemasangan Kabel Laut Sumatera - Bangka Terkendala Rawa dan Buaya

Adapun proses penangkapan hewan purba ini menggunakan peralatan seadanya, dan memakan waktu cukup lama.

Mereka memulai perburuan dengan memasang umpan untuk memancing buaya, dan menjeratnya memakai jala atau tali.

Buaya yang kerap memberontak bahkan sering melukai warga yang berupaya menjinakkan binatang menakjubkan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com