Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Kapolsek Pulau Haruku Berada di Tengah Massa Bentrok Beredar, Ini Penjelasan Polda Maluku

Kompas.com - 31/01/2022, 17:55 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Sebuah foto yang memperlihatkan Kapolsek Pulau Haruku, Polresta Pulau Ambon, AKP Subhan Amin berada di tengah massa bentrokan antarwarga yang terjadi pada Rabu (26/1/2022), menuai kecaman.

Foto Kapolsek yang tampak seperti berjabat tangan dengan salah seorang kelompok massa itu sempat memunculkan spekulasi bahwa Kapolsek ikut membela salah satu kelompok warga saat bentrok terjadi.

Baca juga: Kapolda Maluku Perintahkan Kapolres Tertibkan Penambang Ilegal di Gunung Botak

Penjelasan Polda Maluku

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menepis isu Kapolsek Haruku berpihak kepada kelompok warga yang melakukan penyerangan pada 26 Januari 2022 lalu.

“Benar pada saat itu ada Kapolsek, tapi beliau tidak sendiri. Dia bersama anggota di TKP dan berusaha menghalau massa,” kata Roem kepada wartawan, Senin (31/1/2022).

Roem membenarkan foto anggota mengenakan seragam polisi di tengah bentrokan itu merupakan Kapolsek Pulau Haruku.

Foto itu diambil saat Kapolsek sedang berada di depan Gereja Eben Haezer untuk menghalau massa.

“Soal foto yang tersebar itu Kapolsek sementara berada di depan Gereja Eben Haezer dan menghalau masyarakat. Kapolsek juga meminta bantu masyarakat untuk mengamankan satu buah kendaraan dinas polisi. Kan ada masyarakat yang kasih rusak dan ada yang tidak. Jadi foto itu diambil saat masyarakat menyerahkan kunci motor ke Kapolsek," jelasnya.

Baca juga: Usai Temui Keluarga Korban Penembakan, Kapolda Maluku Kunjungi Kompi Brimob Namlea, Ini yang Disampaikan

Menurutnya, foto yang diambil di depan Gereja menandakan kalau Kapolsek bersama anggota berada di tengah Desa Kariuw.

Mereka mencoba menghalau massa, dan saat itulah salah satu anggota polisi terkena tembakan di daerah tersebut.

“Kami sangat menyangkan adanya pemberitaan yang diduga tidak berimbang dan terkesan menyudutkan. Berita yang ditampilkan diduga tidak  menerapkan kerja-kerja jurnalistik, salah satunya keberimbangan atau cover both side,” sesalnya.

Baca juga: Brigpol AB Tembak Mati Penambang, Kapolda Maluku: Tak Berdinas 30 Hari Saja Kita Pecat apalagi Menghilangkan Nyawa Orang

 

Menurutnya, saat kejadian Kapolsek datang bersama sejumlah personel.

Mereka datang melakukan penebalan pengamanan di sekitar Gereja Eben Haezer, Kariuw.

Personel terdiri dari 3 anggota Brimob, 5 anggota Sabhara Polda Maluku, serta 9 personel Polsek Haruku.

“Kapolsek dan Kanit Intel yang ada di gambar itu masuk ke Kariuw menggunakan sepeda motor, dan anggota Polsek yang lain ikut bersama Danramil dan anggota TNI," jelasnya.

Baca juga: Keluarga Korban Minta Kapolda Maluku Pecat Anggota Brimob Penembak Warga di Gunung Botak

Menurut Roem saat massa mulai berdatangan, semua anggota pengamanan di pos Kariuw kemudian turun dari gereja, bersama-sama melakukan pengadangan.

“Kapolsek kemudian melakukan negosiasi ke massa untuk tidak melakukan pembakaran atau perusakan di sekitar gereja," jelasnya.

Selang beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari anggota pengamanan bahwa Briptu Faisal terkena tembakan.

Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Tembak Penambang di Gunung Botak Maluku, Berawal dari Cekcok Kolam Galian Emas

“Saat itu massa mundur dan Kapolsek bersama anggota TNI Pos Pam Arhanud Pelauw yang ada berusaha menolong Briptu Faisal,” ujarnya.

Evakuasi terhadap korban Briptu Faisal sendiri sempat tidak bisa dilakukan, atau tertahan kurang lebih dua jam untuk mendapat pertolongan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com