KOMPAS.com - Berita soal tewasnya disjoki bernama Indah Sukmadani atau Dj Indah Cleo dalam bentroka massa di Sorong, Papua Barat, menjadi sorotan.
Indah merupakan satu dari 17 korban bentrokan yang terbakar di tempat hiburan malam Double O, Sorong.
Sementara itu, berita tentang aksi heroik polisi menghadang mobil yang diduga dirampas debt collector di Jeneponto, Sulawesi Selatan, juga menyita perhatian.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Kabid Humas Polda Metro Papua Barat Kombes Adam Erwindi, Kamis (27/1/2022), seperti dikutip Tribunnews, menjelaskan, salah satu korban tewas dalam bentrokan di Sorong adalah Dj Indah Cleo.
"Indah Sukmadani, iya ada (jadi korban). Tapi kondisinya sudah hangus terbakar, jadi kita membutuhkan untuk DNA keluarganya," katanya.
Kabar itu membuat keluarga Indah di Bukittinggi, Sumatera Barat, syok dan berduka.
Baca berita selengkapnya: DJ Indah Cleo Dikabarkan Tewas dalam Bentrokan di Sorong, Polisi Tunggu Tes DNA, Keluarga Berangkat ke Papua
Dalam rekaman CCTV, milik dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Jeneponto, Ipda Uji Mugni tampak berusaha menggagalkan perampasan mobil di simpang lima Jalan Sultan Hasanuddin pada Kamis (27/1/2022) pukul 15.54 Wita.
Ipda Uji juga tampak terseret sejauh 1 kilometer. Lalu, sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa itu langsung menolong dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang untuk diberikan perawatan medis secara intensif.
"Betul, dari rekaman CCTV yang beredar, korban adalah anggota kami yang berusaha mengadang perampasan mobil dan saat ini masih dalam perawatan medis secara intensif. Mudah-mudahan kondisi segera membaik," kata Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Hambali saat dikonfirmasi.
Baca berita selengkapnya: Detik-detik Polisi Bergelantung dan Terseret 1 Kilometer di Mobil yang Diduga Dirampas "Debt Collector"
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memutasi Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond pasca-kasus dugaan pelecehan secara verbal kepada pelapor korban pemerkosaan.
Namun, Kapolda membantah mutasi Kapolres Boyolali tersebut dilakukan karena berkaitan dengan kasus tersebut.
"Tidak ada (terkait kasus dugaan pelecehan verbal). Hanya pergantian jabatan baru," kata Iqbal saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).
Baca berita selengkapnya: Setelah Kasat Reskrim Dicopot, Sekarang Kapolres Boyolali Dimutasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.