Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pelaku Pembakar Mobil Pejabat Lapas Pekanbaru Ditangkap, Ini Peran Setiap Pelaku

Kompas.com - 25/01/2022, 19:44 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkai penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap delapan orang yang membakar mobil dinas milik Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Pekanbaru, Effendi Parlindungan.

Kedelapan pelaku yakni berinisial ,RS TTS, DG YRP, FF, BH, RI dan FS. Mereka ditangkap pada Senin (24/1/2022).

"Delapan pelaku berhasil kita tangkap dalam kasus pembakaran mobil dinas Lapas Pekanbaru," kata Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal dalam konferensi pers di Polda Riau, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Pengakuan Warga Kampung Miliarder di Tuban Usai Jual Tanahnya ke Pertamina: Menyesal, Tidak Ada Penghasilan

Dalam melakukan aksinya, kata Iqbal, setiap pelaku memiliki peran masing-masing.

Dijelaskan Iqbal, pelaku TTS selaku eksekutor, sementara DG merekrut tim eksekusi, dan YRP penunjuk lokasi.

Kemudian, FS menghubungkan pelaku RS dengan FF. Sementara RS sebagai otak pelaku pembakaran. Kemudian, FF menghubungkan RS dengan BH.

Sementara BH mencari eksekutor, dan RI sebagai penunjuk lokasi.

Baca juga: Kasus Pembakaran Mobil Pejabat Lapas Pekanbaru, 8 Orang Ditangkap

3 dari 8 pelaku pecatan TNI-Polri

Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal dan Dirjen Pemasyarakatan menginterogasi pelaku pembakar mobil dinas pejabat Lapas Pekanbaru, Selasa (25/1/2022).KOMPAS.com/IDON Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal dan Dirjen Pemasyarakatan menginterogasi pelaku pembakar mobil dinas pejabat Lapas Pekanbaru, Selasa (25/1/2022).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan, tiga dari delapan pelaku pembakaran mobil dinas itu merupakan pecatan TNI dan Polri.

"Tiga pecatan aparat, ada keduanya (TNI-Polri). Mereka berinisial BH, TTS, dan FF," sebut Sunarto.

Dua dari delapan pelaku terpaksa ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap yakni TTS dan DG.

Baca juga: 3 dari 8 Pelaku Pembakar Mobil Pejabat Lapas Pekanbaru Ternyata Mantan TNI-Polri yang Dipecat

Otak pembakaran merupakan narapidana

Kata Sunarto, otak pelaku pembakaran mobil tersebut adalah RS, yang merupakan narapidana kasus narkoba di Lapas Pekanbaru.

"Pelaku RS adalah otak pelaku. Dia merupakan narapidana kasus narkoba di Lapas Pekanbaru," kata Sunarto dalam konferensi pers di Polda Riau, Selasa.

Kata Sunarto, RS membayar tujuh rekannya untuk melakukan teror, tak tanggung-tanggung, RS menggelontorkan uang sebanyak Rp 80 juta untuk membayar para pelaku lainnya.

"RS telah memberikan uang Rp 80 juta kepada FS dan BH. Kepada FS Rp 4 juta, kemudian kepada BH Rp 18 juta sebelum eksekusi dan Rp 57 juta setelah eksekusi," ungkapnya.

Baca juga: Penyesalan Warga Kampung Miliarder Tuban Usai Jual Tanah ke Pertamina, Tak Ada Penghasilan hingga Jual Sapi

Uang itu, kata Sunarto, ditransfer RS kepada rekannya dengan menggunakan ponsel saat berada di dalam tahanan Lapas Pekanbaru.

Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa botol berisi bensin, dua unit sepeda motor, satu unit ponsel, jaket, dan satu set alat isap sabu.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 187 KUHP, dengan ancaman 12 tahun penjara.

Baca juga: Otak Pelaku Pembakaran Mobil Pejabat Lapas Pekanbaru Ternyata Narapidana, Bayar Rekannya Rp 80 Juta

 

(Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Abba Gabrillin, I Kadek Wira Aditya, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com