Kobaran api, bahkan nyaris menjalar ke rumah tetangga, beruntung warga sekitar segera membongkar dinding papan rumah agar api tidak terus merambat ke bangunan lainnya.
"Tidak ada alat pemadam atau kantor Dinas Pemadam Kebakaran disini. Warga hanya memadamkan dengan manual. Mereka pakai ember dan gayung, airnya diambil dari sungai. Pemadaman dibantu Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 18/Komposit Buritkang," imbuhnya.
Justinus mengatakan, kerugian yang diderita Joned dari musibah kebakaran diperkirakan sekitar Rp 150 juta.
Baca juga: Detik-detik Warga Selamatkan Wanita yang Diduga Ingin Bunuh Diri dari Atap Mal di Mataram
Selain itu, ada mesin chainshaw, mesin kapal ketinting (perahu nelayan), mesin penggiling padi, penggiling ubi, dan perlengkapan imunisasi, tidak ada satupun yang bisa diselamatkan.
Sebuah tempayan ma’nila lawai atau guci untuk seserahan dalam upacara pernikahan adat dayak, beserta semua surat berharga juga tidak bersisa akibat peristiwa ini.
"Kami akan bantu uruskan masalah surat surat yang hilang. Kita sudah alokasikan bantuan Sembako juga. Saat ini para korban sudah diungsikan ke rumah keluarganya untuk sementara waktu," kata Justinus.
Justinus menjelaskan, peristiwa kebakaran berawal dari kayu bakar dalam dapur dengan kayu bakar, masih menyisakan bara api.
Baca juga: Kebakaran AEON Mall Sentul Bogor, Karyawan Masih Mengevakuasi Diri
Bara tersebut kemudian semakin memerah dan akhirnya mengeluarkan api yang menyambar dinding bangunan rumah kayu yang ditinggali keluarga dengan tujuh orang tersebut.
"Sepertinya pemilik rumah lupa memastikan api pada kayu bakar benar benar padam setelah memasak. Itu yang akhirnya membuat peristiwa kebakaran terjadi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.