MANADO, KOMPAS.com - Gempa yang terjadi di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (22/1/2022), mengakibatkan korban luka dan beberapa bangunan rusak.
Informasi awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang mengguncang wilayah Talaud pada pukul 10.26 Wita atau 9.26 WIB memiliki kekuatan M 6,1.
Parameter update menunjukkan kekuatan gempa M 6,0.
Baca juga: Gempa Talaud Hari Ini Sudah 9 Kali Susulan, BMKG Tegaskan Bukan Gempa Megathrust
Koordinator bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, informasi akibat gempa ini ada satu korban luka.
"Tukang bangunan yang sedang bekerja di bagian atas bangunan terjatuh. Kejadian di Kecamatan Damao, Talaud," katanya lewat pesan singkat, Sabtu siang.
Edward menambahkan, gempa bumi ini juga mengakibatkan beberapa bangunan rusak.
"Depan di Gereja Kaca Patri Jemaat Germita Ayalon Pangeran, rusak. Kemudian, rusaknya rumah bagian belakang atau dapur milik keluarga M Bawues- Manaida, Desa Panulan Kecamatan Kabaruan, dan rusak rumah bagian belakang milik Keluarga Sumaa Amisi, Desa Pangeran, Kecamatan Kabaruan," jelasnya.
Berdasarkan data BMKG, episenter gempa ini berada di titik koordinat 3,72 derajat LU dan 126,78 derajat BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 kilometer arah Selatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 37 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar (oblique thrust).
BMKG mengatakan, warga yang tinggal di Melonguane Talaud merasakan gempa dalam skala intensitas, III-IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Desa Pangeran, Pulau Kabaruan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Edward.
Hingga pukul 12.30 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya sembilan aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), dengan kekuatan terbesar M 4,5.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Melonguane di Talaud Sulut, BPBD: Dirasakan Warga
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.