Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kecelakan Maut di Balikpapan, Wali Kota Ubah Jam Operasi Truk Tronton

Kompas.com - 21/01/2022, 18:25 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengubah jam lalu lintas truk tronton dalam Kota Balikpapan, usai kejadian kecelakaan maut di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022) pagi.

“Saya keluarkan edaran mulai berlaku malam ini, semua mobil besar, mobil kontainer hanya bisa lewat jalan dalam kota mulai jam 10 malam sampai jam 5 pagi,” kata Rahmad saat dihubungi Kompas.com, Jumat sore.

Sebelumnya, Perwali Balikpapan Nomor 60/2016 mengatur kendaraan berat peti kemas dan sejenis beroperasi siang dan malam dalam batas waktu tertentu.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Rapak Balikpapan, Legislator Kaltim Harap Pemerintah Bangun Fly Over di Sana

Yaitu dilarang melintasi dalam kota pukul 06.00 sampai 21.00 Wita untuk kontainer 40 fit dan pukul 06.30 sampai dengan 09.00 Wita dan 15.00 sampai 18.00 Wita untuk 20 fit.

Jika merujuk ke Perwali tersebut, truk tronton yang menabrak beruntun pengendara hingga menewaskan 4 orang di turunan simpang Muara Rapak, tidak melanggar Perwali. 

“Sebab dia melintas saat kecelakaan pukul 06.15 Wita, jadi masih jam operasi mereka kecuali di atas jam 06.30. Tapi sekarang, kami ubah hanya melintas malam saja,” kata dia.

Untuk uji kelayakan kendaraan (KIR) truk tronton itu, klaim Rahmad sudah dilakukan Dishub Balikpapan dan dinyatakan laik jalan.

“Semua lengkap. Surat-surat (kendaraan) lengkap,” kata Rahmad.

Rahmad sendiri mengakui kondisi jalan turunan di Rapak Muara, sering terjadi kecelakaan. Namun, selama ini pihaknya sudah berusaha meminimalisir itu, termasuk membatasi jam operasi kendaraa besar dalam kota.

Baca juga: Dikira Meninggal, Pasutri Korban Kecelakaan Rapak Balikpapan Tenyata Dirawat karena Luka Berat

“Tapi karena kondisi, namanya kecelakaan tentu semua tidak ingin itu terjadi. Kami turut berduka atas peristiwa duka ini,” kata dia.

Selanjutnya, upaya ke depan, Rahmad berencana mengusulkan pembangunan jalan layang (fly over) ke Gubernur Kaltim, di jalur tersebut agar bisa meminimalisir kejadian serupa.

Diketahui, kejadian tabrakan beruntut tersebut disebabkan truk tronton saat menuruni jalur itu, mengalami rem blong.

Akibatnya, enam mobil dan 14 motor yang berhenti menunggu pergantian lampu merah disereduk hingga empat orang tewas di tempat.

Baca juga: 2 Warga Cilegon Banten Jadi Korban Kecelakaan Maut di Rapak Balikpapan

Sementara korban luka lainnya dilarikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.

Direktur RSUD Kanujoso, Edy Iskandar mengatakan pihaknya menerima 17 korban tabrakan. Selain 4 tewas, 1 orang kritis, 3 orang mengalami operasi tulang patah, dan 5 orang luka ringan, kemudian 4 lainnya dirawat di ruangan biasa.

“Korban luka ringan sudah pulang,” kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com