Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kecelakaan Rapak dari Masa ke Masa, Tanjakan Maut di Dekat Titik Nol Kilometer Balikpapan

Kompas.com - 21/01/2022, 15:50 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Truk tronton berpelat KT 8534 AJ diduga mengalami rem blong dan menabrak enam kendaraan roda empat serta 14 sepeda motor pada Jumat (21/1/2022) pagi.

Rincian roda empat yang ditabrak adalah dua mobil pribadi, dua angkutan kota, dan dua pikap di persimpangan Jalan Sukarno-Hatta Balikpapan.

Hingga Jumat siang, empat orang dinyatakan tewas dan puluhan orang terluka dalam insiden tersebut.

Polisi pun mengamankan Muhammad Ali (48), sopir truk tronton yang tercacat sebagai warga Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Kecelakaan di Rapak, Balikpapan, Truk Tronton Tabrak 6 Mobil dan 14 Motor

Tanjakan di titik nol kilometer Balikpapan

Simpang Muara Rapak atau yang kerap disebut tanjakan Rapak yang menjadi lokasi kecelakaan maut itu memang menjadi momok bagi pengendara lalu lintas di Kota Balikpapan.

Di persimpangan tersebut terdapat bundaran yang disebut titik nol kilometer Balikpapan yang menghubungkan Jalan Soekarno Hatta, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Letjen Suprapto serta Jalan Klamono Gn Pipa.

Ada lima traffic light yang terpasang di persimpangan jalan tersebut.

Traffic light di ujung Jalan Soekarno Hatta inilah yang paling rawan kecelakaan lalu lintas. Sebab, dua sisi jalan tersebut berupa tanjakan dan turunan.

Aktivitas Lalu lintas di bundaran ini memang cukup padat. Ruas jalan tidak terlalu lebar serta kontur jalan yang menurun.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Rapak, Balikpapan, Diawali Pelanggaran Lalu Lintas, Berakhir dengan 5 Pengendara Taat Aturan Tewas

Selama 2 tahun terjadi 13 kali kecelakaan

Petugas mengevakuasi truk tronton bernomor plat KT 8534 AJ setelah mengalami kecelakaan di Turunan Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Jumat (21/1/2022). Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan lima orang tewas. ANTARA FOTO/HO/Novi A/pras/nym.NOVI ABDI Petugas mengevakuasi truk tronton bernomor plat KT 8534 AJ setelah mengalami kecelakaan di Turunan Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Jumat (21/1/2022). Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan lima orang tewas. ANTARA FOTO/HO/Novi A/pras/nym.
Dikutip dari Tribun Kaltim, dalam rentang waktu tahun 2019 hingga 2022 sedikitnya terjadi 13 kecelakaan di Simpang Rpak.

Data tersebut diambil dari kepolisian dan dokumentasi pemberitaan yang ada. Berikut tragedi lakalantas di simpang Muara Rapak dari masa ke masa:

31 Maret 2009

Truk lepas kendali dan menyeruduk empat mobil dan lima motor yang sedang berhenti di lampu merah.

Dalam kejadian tersebut tiga orang tewas, tujuh luka berat, dan empat luka ringan. Tragedi ini menjadi headline di seluruh surat kabar lokal.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Rapak Balikpapan, Sopir Truk Muat Kapur 20 Ton

4 September 2010

Kecelakaan nyaris sama kembali terjadi, namun beruntung tidak ada korban jiwa.

17 September 2010

Pola serupa kembali terulang yang menyebabkan korban satu meninggal dunia dan satu luka ringan.

4 Desember 2011

Truk kontainer yang diduga mengalami rem blong menyeruduk kendaraan roda empat dan roda dua. Belasan orang mengalami luka-luka dan beberapa unit kendaraan rusak berat. Namun dilaporkan tidak ada korban meninggal dunia.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Maut di Rapak, Balikpapan, Polisi: Hasil Pemeriksaan Awal Truk Remnya Blong

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com