Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Warganya Diduga Sebar Rasisme, Rumah Kades Dikepung Massa

Kompas.com - 20/01/2022, 12:07 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Puluhan warga Desa Salukepopo, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat mengepung rumah kepala desa setempat buntut unggahan salah satu warga yang dinilai menyebarkan rasialisme.

Mereka mendesak aparat kepolisian dan pemerintah setempat untuk menahan pemilik akun FB yang bernama Muhlis.

Pemilik akun itu menyebar video pesta makan dengan kalimat yang diduga berisi ujaran kebencian, serta menyebarkan rasisme dan mencemarkan warga kampung mereka.

Baca juga: Polda Metro Jaya Masih Dalami Pelimpahan Kasus Ujaran Kebencian Denny Siregar dari Polda Jabar

Khawatir aksi massa bakal menimbulkan anarkisme, kepolisan setempat langsung mengamankan Muhlis ke kantor.

Warga tersinggung setelah Muhlis mengunggah konten yang berisi penghinaan terhadap salah satu suku di Mamasa, dan memicu reaksi warga Desa Salukepopo.

Berikut dugaan kata-kata Muhlis dalam video siaran langsungnya yang memakai bahasa daerah yang dianggap mehyebar rasisme, "Maiko Akana Mento Salukepopo, Ria Kasi Inde Tomaro a.”

Warga yang tersinggung dengan unggahan Muhlis tersebut berkumpul di halaman rumah Kepala Desa Salukepopo, Ahmad Yani, Selasa (18/1/2022).

Mereka berkumpul pada dini hari pukul 00.43 WITa. Warga menyatakan bakal bertindak sendiri jika aparat dan pemerintah setempat gagal untuk bersikap.

Pasalnya, massa Salukepopo menyatakan unggahan akun Muhlis tersebut menghina dan merendahkan mereka, meski si pemilik akun sudah meminta maaf secara terbuka.

Baca juga: Terbukti Lakukan Ujaran Kebencian, Yahya Waloni Divonis 5 Bulan Penjara

Warga yang tidak menerima dengan permintaan maaf tersebut mendsak supaya polisi menindak konten dugaan berbau rasialisme di media sosial itu.

“Unggahannya dianggap menghina warga kampung sehingga memicu kemarahan warga setempat,” jelas Ahmad Yani.

Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, Polisi dari Polsek Mambi langsung mengamankan Muhlis dan membawanya ke kantor.

Kapolsek Mambi, Ipda Drones Madika mengatakan karena situasinya rawan mengundang konflik sosial pemilik akun Muhlis langsung diamankan ke Polres Mamasa untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Baca juga: Polda Jabar Tangani 2 Laporan Perkara Bahar bin Smith, Salah Satunya Terkait Dugaan Ujaran Kebencian

“Yang bersangkutan langsung kita amankan di kantor polisi karena rawan, banyak warga yang berkumpul,” jelas Kapolsek

Sejumlah tokoh masyarakat dan keluarga Muhlis telah mendatangi tokoh masyarakat di Desa Salukepopo yang tersinggung atas unggahan Muhlis, untuk menyelesaikan masalah ini secara adat.

Namun kedatangan mereka ditolak oleh tokoh masyarakat. Mereka memilih menyelesaikan konflik sosial tersebut ke ranah hukum agar bisa jadi pembelajaran kepada warga dan yang bersangkutan.

Sementara hingga kini warga desa Salukepopo masih bekrumpul di rumah kepala desa untuk menyikapi postingan akun Muhlis yang dinilai sebagain warga setempat sarat Rasisme dan penghinaan suku atau warga kampung tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com