"Saya bilang itu, anak saya disekolahkan disini dia waras buk dan seharusnya didik dengan baik bukan yang gak baik. Tapi setelah saya katakan itu si guru langsung mengakui kesalahan dan meminta maaf kami pun memaafkan," ucapnya.
Namun terhadap oknum guru yang mengatakan Indah anak miskin dan bodoh, Vivi masih mengaku geram.
"Kalau guru satunya itu saya geram karena pada saat di mediasi kami seolah-olah tidak dikasih sela untuk menjelaskan dihadapan Pak Ihwan. Mereka terus memotong perkataan kami dan menjelaskan bahwa mereka tidak pernah lakukan itu," ucap Vivi.
Baca juga: Oknum Kepala Sekolah di NTB Gelapkan Dana Bantuan Siswa Miskin untuk Menikah Lagi
Kegeraman itu semakin menjadi saat sang kepala sekolah mengaku kepada wakil DPRD memberikan bantuan terhadap Indah.
"Padahal sama sekali Indah tidak pernah menerima bantuan apapun dari sekolah baik itu baju sekolah, sepatu sama sekali tidak ada," tegas Vivi.
Vivi mengatakan di akhir mediasi, ia dan pihak sekolah sempat bermaaf-maafan. Tapi saat wakil DPR meninggalkan sekolah, IP kembali dimarahi oleh guru.
"Jadi kemarin mereka minta maaf untuk apa kalau akhirnya IP dimarahi sampai nangis dikata-katain masalah sepele bawa bawa ke DPRD, makanya saya semakin geram," ucap Vivi.
Dikatakan Vivi, bahwa mungkin saja kejadian ini sudah banyak terjadi, hanya saja siswanya masih diam.
"Saya tidak mau anak saya menjadi penakut jika ia benar. Jadi saya ajarkan anak saya untuk berani mengungkapkan apapun yang dirasa tidak baik," tuturnya.
Baca juga: BPK Persoalkan Penyaluran Bantuan Siswa Miskin Rp 2,5 M di Madiun
Terkait kejadian yang menimpa anak asuhnya, Vivi berharap agar seluruh guru-guru bisa menjadi contoh baik untuk murid-muridnya.
"Janganlah menghakimi siswa padahal kita tidak tahu latar belakangnya, tugas seorang guru itu mengayomi, mendidik bukan seperti ini. Mudah-mudahan tidak ada kejadian seperti ini lagi," kata dia.
"Sangat disayangkan perilaku guru yang seharusnya mendidik dengan penuh kasih sayang dan kelembutan malah oknum guru mendidik dengan cara yang kasar, melontarkan kata-kata penghinaan yang semestinya itu tidak terjadi," ujar Rajudin kepada tribun-medan.com, Kamis (13/1/2022).
Terkait hal ini, Rajudin pun meminta Dinas Pendidikan Kota Medan memberikan pembinaan kepada kedua guru tersebut agar tidak mengulangi hal yang serupa.
Baca juga: 189 Keluarga Miskin Ekstrem Terima BST, Bupati Maluku Tengah: Jangan Dipakai Hura-hura
"Untuk itu pihak Dinas Pendidikan harus segera ambil sikap untuk memberikan arahan dan pembinaan terhadap oknum guru yangberprilaku sombong dan kasar tersebut," katanya.