Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Kepala Sekolah di NTB Gelapkan Dana Bantuan Siswa Miskin untuk Menikah Lagi

Kompas.com - 22/12/2021, 20:45 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan beberapa kasus dugaan penyalahgunaan dana bantuan sosial program Pendidikan Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa miskin.

Bantuan sosial yang seharusnya digunakan untuk siswa miskin digelapkan dan digunakan untuk kepentingan pribadi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Bahkan, ada temuan salah satu oknum kepala sekolah yang menggunakan dana bantuan tersebut untuk menikah lagi.

"Macam-macam temuan kita. Terutama untuk kepentingan pribadi, bahkan ada yang menikah lagi. Artinya tidak ada kaitan dengan sekolah, lebih banyak untuk kepentingan pribadi oknum kepala sekolah," kata Asisten Bidang Penanganan Laporan Ombudsman RI Perwakilan NTB, Sahabudin melalui sambungan telepon, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Mataram Baru Dimulai Januari, Sasar 50.000 Anak

Sahabudin menyebutkan, penggelapan dana yang digunakan oleh oknum kepala sekolah ini terjadi di salah satu sekolah di NTB. Jumlah dana yang digelapkan mencapai lebih dari Rp 100 juta.

Kasus tersebut terjadi belum lama ini.

Selain kasus yang melibatkan kepala sekolah itu, Ombudsman juga menemukan sejumlah kasus lainnya yang terjadi di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat perguruan tinggi.

Jumlah PIP yang digelapkan mencapai puluhan juta hingga miliaran rupiah.

PIP itu sebenarnya diserahkan langsung kepada penerima dengan ditransfer. Namun karena ada lokasi rumah penerima yang berada di pelosok, pihak sekolah biasanya mengambil secara kolektif atau dikuasakan dengan catatan tetap sesuai dengan aturan perbankan.

"Dana digelapkan pada saat pandemi Covid-19, di situ ada celah karena petunjuk teknis PIP itu dapat diambil secara kolektif. Di situ lah modus utama kepala sekolah itu memanipulasi data," ungkapnya.

Baca juga: Mengintip Mobil Listrik R-One SMEKTI Karya Siswa SMKN 3 Mataram

Sahabudin menjelaskan, ada dua celah yang dimanfaatkan untuk penggelapan dana bantuan tersebut. Pertama, dengan modus pemotongan dengan alasan sumbangan. Kedua, diambil tanpa sepengetahuan dari siswa penerima.

"Artinya modus mereka ada yang pemotongan, ada yang pengambilan langsung atau penguasaan tanpa hak," kata Sahabudin.

Pihak Ombudsman telah meminta kepada oknum tersebut untuk mengembalikan dana yang digelapkan.

"Alhamdulillah beberapa yang kami tangani sudah proses," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com