Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumpah Pemuda: Isi Teks, Sejarah, dan Maknanya

Kompas.com - 12/01/2022, 22:03 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 menjadi momen bersejarah lahirnya ikrar Sumpah Pemuda.

Bunyi Sumpah Pemuda yang masih diingat hingga kini adalah:

  1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Baca juga: Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda

Melansir laman Museum Sumpah Pemuda Kemendikbud, lahirnya ikrar bersejarah ini tak lepas dari rangkaian rapat Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) pada Kongres Pemuda II di tiga gedung berbeda.

Baca juga: Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Rapat pertama, berlangsung pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang berlokasi di kawasan Lapangan Banteng.

Baca juga: Sumpah Pemuda Diharapkan Jadi Momentum Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak

Soegondo membuka rapat ini dengan memberi sambutan berisi harapan agar kongres ini bisa memperkuat semangat persatuan para pemuda.

Moehammad Jamin juga memberikan uraian tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda yang dipengaruhi lima faktor yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Di hari berikutnya pada Minggu, 28 Oktober 1928, diselenggarakan rapat kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Pada rapat ini pemuda membahas masalah pendidikan dengan pembicara Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Mereka sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan yang seimbang antara pendidikan di sekolah dan di rumah, serta dididik secara demokratis.

Rapat Ketiga dilakukan pada hari yang sama di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.
Pada kesempatan ini, Soenario menjabarkan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan (Pramuka).

Ada juga penjelasan dari Ramelan yang beranggapan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Ia menjelaskan pentingnya gerakan kepanduan dimulai sejak dini untuk mendidik anak-anak disiplin dan mandiri karena berguna dalam perjuangan.

Selain menghasilkan Sumpah Pemuda, Kongres Pemuda II ini juga menjadi penampilan pertama Lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman dengan instrumen biola.

Makna Sumpah Pemuda

Melansir laman Gramedia.com, berikut adalah makna dari Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia:

  1. Sebagai titik awal perjuangan pemuda dalam menyatukan bangsa Indonesia.
  2. Menekankan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
  3. Memberi pesan untuk selalu menjaga keutuhan bangsa

Sumber:
kompas.com 
gramedia.com 
museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com