Ia kemudian memberikan hadiah berupa mainan dan ponsel pada anak Fajar yang sudah duduk di Sekolah Dasar.
Selain itu, Ganjar juga berniat membantu renovasi rumah yang ditempati Fajar dan keluarga.
"Tapi ini tidak bisa dapat bantuan dari RTLH (rumah tidak layak huni) pak gub. Soalnya ini tanah bengkok milik desa. Jadi tidak bisa," terang Fajar.
Ganjar kemudian mengatakan tidak akan membantu melalui program RTLH, namun akan menggunakan dana pribadi dengan syarat Fajar izin kepada pemerintah desa.
Baca juga: Ketua PDI-P Solo Sebut Banyak Masyarakat Dukung Ganjar Maju Pilpres 2024
"Kalau boleh dibangun, nanti saya bantu. Mas Fajar izin saja, karena tidak bisa dibantu lewat RTLH, maka saya yang bantu. Nanti kalau boleh langsung diperbaiki biar njenengan sama keluarga nyaman," kata Ganjar.
Kepada Fajar dan istrinya, Ganjar juga sempat menawarkan peralatan bengkel dan cuci motor.
Selain Fajar, Ganjar juga memberikan bantuan berupa sembako dan biaya pengobatan kepada kader PDI-P lainnya di Temanggung.
Bantuan tersebut dititipkan Ganjar melalui penguru PDI-P Temanggung.
Baca juga: Sepekan PTM 100 Persen, Ganjar Minta Satgas Patroli Rutin ke Sekolah
Setelah video Ganjar yang datang ke rumahnya virak di media sosial, Fajar berencana akan mengembalikan bantuan serta hadiah yang telah ia terima.
Fajar tidak ingin kondisi kemiskinan dirinya dan keluarga merendahkan martabat partai.
"Menyikapi viralnya kedatangan Pak Gubernur ke rumah saya beberapa hari lalu, kemudian menjadi viral di media sosial, saya merasa perlu mengembalikan apa yang sudah diberikan Pak Gubernur kepada saya," ucap Fajar, dalam keterangan pers tertulis yang diterima, Rabu (12/1/2022).
Fajar mengaku tak rela menjadi obyek pencitraan yang diduga dilakukan Ganjar.
Baca juga: Survei Indikator: Prabowo Capres Terkuat, Ungguli Ganjar dan Anies
"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," imbuh Fajar.
Dia mengatakan, di PDI-P, setiap masalah kemiskinan selau diselesaikan secara gotong royong dan tak perlu diekspos.
Ia juga merasa tidak enak dengan sesama kader PDI-P karena seolah-olah mereka tak memperhatikan dirinya.