Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.400 Anak Terima Vaksin di Hari Pertama, Wali Kota Ambon: Luar Biasa

Kompas.com - 12/01/2022, 17:16 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Sebanyak 6.400 anak usia 6-11 tahun di Kota Ambon menerima vaksin Covid-19 di hari pertama pelaksanaan vaksinasi yang telah dimulai pada Selasa (11/1/2022).

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan, tingginya animo anak usia 6-11 tahun untuk mengikuti vaksinasi tidak lepas dari kesadaran dan peran orangtua untuk membawa anak-anak mereka ke posko vaksinasi.

“Hari pertama kita dapatkan 6.400 anak. Ini merupakan hal yang luar biasa,” kata Richard kepada wartawan di sela-sela tinjauan vaksinasi massal anak hari kedua di posko vaksinasi SD Negeri Toisapu, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Targetkan 31.384 Anak Divaksin dalam 3 Hari, Ini Pesan Wali Kota Ambon untuk Orangtua Siswa

Pemerintah Kota Ambon menargetkan 31.384 anak usia 6-11 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi.

Richard mengungkapkan dengan animo yang sangat tinggi itu, tidak menutup kemungkinan jumlah anak yang akan divaksin di Ambon pada hari kedua dan ketiga akan lebih tinggi lagi.

“Jika hari kedua dan ketiga paling tidak bisa dapatkan 18.000 sampai 20.000, itu luar biasa,” katanya.

Richard mengakui target vaksinasi untuk 31.384 anak di Ambon tidak akan dicapai dalam waktu dekat, namun dia meyakini hal itu akan tercapai.

“Target tidak langsung satu kali terpenuhi, tapi secara perlahan-lahan. Vaksinasi orang dewasa kan juga seperti itu, apalagi ini yang divaksin adalah anak-anak. Tetapi kalau sudah 6.400 anak yang divaksin di hari pertama, itu sudah pencapaian yang luar biasa,” terangnya.

Baca juga: Warga di Bali Senang Dapat Vaksin Booster Gratis, Berharap Pariwisata Lekas Bangkit

Dia menambahkan, selama pelaksanaan vaksinasi hari pertama dan kedua, belum ada laporan implikasi berat yang dialami oleh anak. Kendala yang ditemui di lapangan justru terkait Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Untuk implikasi berat tidak ditemukan, tetapi yang ditemukan ada kasus NIK ganda, di mana NIK anak tidak terdaftar di keluargnya tapi di (keluarga) lain. Ada juga yang masih menggunakan NIK lama dari kota asal di luar Ambon. Temuan-temuan ini saya minta kepada Pak Sekretaris Kota untuk segera diselesaikan,” ungkapnya.

Saat meninjau vaksinasi anak di hari kedua Wali Kota Richard ikut didampingi Wakil Wali Kota Syarif Hadler, Sekretaris Kota Agus Ririmasse dan para pimpinan OPD lainnya.

Adapun sejumlah sekolah yang didatangi di antaranya SD Muhammadiyah, SD Negeri Tawiri, SD Negeri Toisapu dan SD Negeri Amahusu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo 'Gemoy' Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo "Gemoy" Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Regional
Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Regional
Pengemis 'Elit' Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Pengemis "Elit" Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Regional
Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Regional
Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Regional
Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Regional
Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Regional
Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Regional
Santri di Jambi Di-'bully' Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Santri di Jambi Di-"bully" Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Regional
TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

Regional
Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Regional
Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Regional
Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Regional
Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com