Namun demikian, Danang berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk dapat menyeimbangkan harga minyak di pasaran.
Sebab, dampak kenaikan tersebut juga dirasakan semua pelaku UMKM, tidak hanya dirinya.
"Semoga ada kepedulian. Setidaknya kenaikan ini dapat dikontrol," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Soemarmo mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi pelaku UMKM sejak ada kenaikan harga minyak goreng.
Baca juga: Minyak Goreng Mahal, Disperindag Jabar Gelar Pasar Murah di 11 Daerah
Catur menyebutkan, kenaikan harga tersebut sangat berpengaruh pada naiknya biaya produksi. Terlebih lagi, UMKM sudah terpukul akibat pandemi Covid-19.
"Pendampingan dilakukan agar tidak ada pelaku UMKM yang tutup, mengingat sekarang masih pandemi Covid-19," ujar Catur.
Dia menegaskan, berkaitan dengan stok dan harga minyak goreng sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Sedangkan Disperindag Kota Magelang hanya sebatas melakukan pemantauan dan pendampingan.
Catur mengaku baru mengusulkan ke Kemendag terkait operasi pasar minyak goreng.
Baca juga: 300 Liter Minyak Goreng Kemasan Disulap Jadi Pohon Natal di Banyuwangi, Akan Dibagikan ke Jemaat
Oleh sebab itu, pihaknya belum bisa memastikan kuota yang akan diturunkan pemerintah pusat untuk merealisasikan operasi pasar.
Dia berharap saat operasi pasar nanti stok minyak goreng benar-benar ditambah supaya tidak menimbulkan gejolak pasar.
"Terus terang kalau kuota (minyak goreng) sedikit, kami enggak berani. Takutnya malah timbul gejolak di bawah," tandas Catur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.