Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larung Sesaji, Tujuan, Makna, dan Waktu Palaksanaan

Kompas.com - 10/01/2022, 21:08 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Larung Sesaji adalah tradisi wujud syukur atas nikmat Tuhan berupa rezeki, keselamatan serta hasil alam yang melimpah, hasil bumi maupun laut.

Larung sesaji dimaknai pula sebagai tindakan religi dengan paham animisme dan dinamisme
dimana mitos dan megic lekat dalam budaya Jawa.

Makna lainnya, Larung Sesaji antara lain bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur
budaya bangsa yakni kekhasan yang merupakan ciri suatu daerah dan warisan leluhur.

Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun sejumlah warga. Dirangkum dari beberapa
sumber, Larung Seaji dilakukan di beberapa daerah, seperti Blitar, Magetan, maupun Probolinggo.

Di Blitar, Larung Sesaji dilakukan setiap 1 Muharram (1 Suro). Sedangkan di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan diadakan setiap Ruwah (salah satu bulan penanggalan Jawa) atau menjelang datangnya bulan suci ramadan. Di Puger Kulon, Kabupaten Jember, Larung Sesaji diadakan pada bulan Suro atau Muharram, yaitu 15 Suro.

Baca juga: Ritual Larung Sesaji Gunung Kelud Digelar Secara Terbatas

Ritual Larung Sesaji di Sejumlah Daerah

Pada zaman dulu, Larung Sesaji merupakan ritual sederhana yang terdiri dari selamatan yang diiringi sesaji.

Hingga kini, Larung Sesaji merupakan ritual yang ditunggu-tunggu masyarakat setempat.

Beberapa daerah memiliki ritual yang berbeda dalam merayakan Larung Sesaji. Berikut perbedaannya:

1. Jember

Dalam acara tulisan Perubahan Tradisi Larung Sesaji di Pantai Pancer Plawangan Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember Ines Syilvi Firda Rahmawati disebutkan dalam upacara selamatan dibacakan doa agama Islam, yaitu Yasin dan Tahlil. Selanjutnya, sesaji dibuang ke laut sebagai persembahan Ratu Laut Selatan

2. Magetan

Di Magetan, rombongan pengirin tumpeng sebagai rangkaian tradisi terdiri dari pasukan berkuda, cucuk lampah, demang sarangan (bapak dan ibu lurah), Bonang Renteng, tumpeng, dan rombongan reog. Dari dulu, semua unsur tersebut merupakan tradisi Larung Sesaji di Magetan.

Baca juga: Larung Sesaji, Seorang Warga Berenang ke Kawah Gunung Kelud (1)

3. Gunung Kelud, Blitar

Ritual dipimpin Juru Kunci Gunung Kelud dengan doa bersama dan selamatan di sekitar tanah lapang dekat Gunung Kelud.

4. Pati

Ritual dilakukan dengan pembacaan doa, pelarungan, dan makan bersama di atas kapal. Pelarungan berupa sesaji berwujud miniatur kapal nelayan yang mengangkut sesaji, diantaranya kepala kambing, pisang raja, ketupat dan lepet.

Sesaji ini diarak menuju laut. Sebagai syarat untuk menolak bala, ada kesenian barongan yang mengiringi.

Acara dimeriahkan dengan karnaval maupun pementasan kesenian tradisional.

5. Pekalongan

Di Pekalongan, tradisi Larung Sesaji dikenal dengan sedekah laut atau nyadran. Acara ini sebagai ungkapan nelayan supaya hasil tangkapannya melimpah.

Acara dimulai dengan membawa sesaji terdiri dari kepala sapi, hasil bumi, jajan pasar, dan peralatan dapur. Sesaji dibawa sejauh 1 kilometer dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Setelah itu, sesaji diturun ke di laut dan dilarung atau dihanyutkan. Sebelum dilarung, sesaji
didoakan oleh kyai.

Acara dimeriahkan dengan lomba dayung, pertunjukkan wayang golek maupun pagelaran dangdut.(Dheri Agriesta)

Sumber: disparbudpora.blitarkab.go.id, probolinggokota.go.id, repository.ub.ac.id,
smartcity.patikab.go.id, pekalongankab.go.id, dan regional.kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com