KOMPAS.com - Salah satu kerajaan yang pernah berdiri dan berkuasa di Pulau Sumatera adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Kebesaran kerajaan ini dapat dilihat dari Istana Siak Sri Indrapura yang masih berdiri hingga saat ini.
Istana Siak Sri Indrapura berlokasi di Sri Indrapura, Kp. Dalam, Kabupaten Siak, Riau. Istana ini memiliki nama lain yaitu Istana Asserayyah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur.
Saat ini, Istana Siak Sri Indrapura sudah berstatus sebagai cagar budaya yang ditetapkan pada tanggal 3 Maret 2004.
Baca juga: Kerajaan Siak: Silsilah Raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan
Istana Siak Sri Indrapura menjadi saksi kejayaan Kerajaan Siak Sri Indrapura di masa lalu. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1723 Masehi, dengan Raja Kecik yang bernama Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah.
Sultan Abdul Jalil sendiri merupakan putra dari Raja Johoh yang bernama Sultan Mahmud Syah dari istrinya, Encik Pong.
Berdasarkan catatan yang ada, pusat Kerajaan Siak Sri Indrapura ada di Buantan. Nama Siak sendiri berasal dari tumbuhan siak-siak yang banyak ditemukan di kawasan tersebut.
Baca juga: Istana Siak Indrapura, Udang Galah, dan Durian...
Pada pelarian itulah Raja Kecik lahir. Bayi itu kemudian dibesarkan di Kerajaan Pagayurung Minangkabau. Kelak dia menjadi penguasa di Kerajaan Siak Sri Indrapura dengan gelar Sultan Abdul Jalil.
Sebelum mendirikan Kerajaan Siak, Raja Kecik terlibat dalam perebutan tahta Kerajaan Johor. Awalnya dia berhasil merebut tahta miliknya.
Namun tak berselang lama, tahta itu direbut lagi oleh Tengku Sulaiman yang masih iparnya.
Perebutan kekuasaan oleh Raja Kecik dan Tengku Sulaiman berlangsung alot. Kedua belah pihak saling mengalahkan di medan pertempuran. Kerugian besar pun harus ditanggung dua belah pihak.
Akhirnya, keduanya memutuskan untuk mundur. Tengku Sulaiman mundur ke daerah Pahang, sementara Raja Kecik mundur ke Bintan dan mendirikan kerajaan sendiri di tepian Suangai Buantan.
Sejak saat itu, roda pemerintahan terus berputar. Namun pusat kekuasaan Kerajaan Siak terus berpindah-pindah.
Hingga pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin, pusat kerajaan di pindah ke daerah Siak, hingga nama kerajaan itu menjadi Siak Sri Indrapura.