Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta dan Sejarah 10 Universitas Tertua di Indonesia, Ada UI, UGM, hingga UISU

Kompas.com - 10/01/2022, 13:46 WIB
William Ciputra

Penulis

Pada periode awal kemerdekaan, UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Budaya bagi penyelenggara pendidikan tinggi nasional.

Saat ini, UGM memiliki 18 fakultas, 2 sekolah, 265 program studi, 111 program double degrees, dan 23 pusat studi.

Baca juga: UGM Kembangkan Pesawat Tanpa Awak untuk Deteksi Kebakaran Hutan

8. Universitas Kristen Indonesia

Universitas Kristen Indonesia (UKI) menjadi salah satu perguruan tinggi yang didirikan tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945.

Pada saat itu, pemuka agama Kristen di Indonesia merasa perlu mendirikan Dewan Gereja di Indonesia. Cita-cita itu baru terwujud pada tanggal 25 Mei 1950.

Lembaga yang baru terbentuk ini memberikan perhatian besar pada masalah pendidikan. Setelah melalui proses panjang, DGI pada 1953 berhasil membidani lahirnya perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Kristen Indonesia.

Pada awal didirikan, UKI memiliki dua fakultas yaitu Fakultas Sastra dan Filsafat, dengan sub-fakultas yaitu Pedagogik dan Sastra, serta Fakultas Ekonomi.

Dengan berjalannya waktu, jumlah fakultas di UKI kian bertambah dengan didirikannya Fakultas Hukum (1956), Fakultas Kedokteran (1962), Fakultas Teknik (1963), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (1994).

Hingga saat ini, UKI memiliki 8 fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sastra (FS), Ekonomi (FE), Hukum (FH), Kedokteran (FK), Teknik (FT), Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Vokasi, dan Program Pascasarjana.

9. Universitas Hasanuddin

Universitas yang disingkat menjadi Unhas ini didirikan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 10 September 1956.

Cikal bakal Unhas sudah ada sejak 1947 dengan berdirinya Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Pada perjalanannya, Fakultas Ekonomi ini sempat dibekukan menyusul kekacauan yang terjadi di Makassar. Fakultas ini diaktifkan kembali pada tahun 1953.

Perubahan besar terjadi saat Fakultas Ekonomi itu dipimpin oleh Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga. Keduanya memimpin proses kelahiran Universitas Hasasnuddin pada 10 September 1956.

Baca juga: Akhirnya, Unas Raih Akreditasi A

10. Universitas Islam Sumatera Utara

Universitas yang disingkat menjadi UISU ini didirikan pada tanggal 7 Januari 1951. UISU menjadi universitas pertama yang berdiri di luar pulau Jawa.

Berdirinya UISU diprakarsai beberapa tokoh, seperti Bahrum Djamil, Adnan Benawi, Sariani AS, Rivai Abdul Manaf Nasution, dan Sabaruddin Ahmad.

Awalnya, UISU dirancang sebagai kelas persiapan Akademi Islam Indonesia yang setara dengan kelas III SMA bagian A. Pada perkembangan berikutnya, akademi ini diubah menjadi Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII).

PTII memulai perkuliahan pada 7 Januari 1952 dengan satu fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan.

Saat ini UISU mengelola 9 Fakultas dan 26 Program Studi S-1, 3 Program Studi S-2, dan 1 Program Studi S-3 Ilmu Ekonomi dan Kebijakan kerjasama UISU dengan UII Yogjakarta.

Sumber:
Kompas.com
Uisu.ac.id
Unas.ac.id
Ugm.ac.id
Unhas.ac.id
Uki.ac.id
Ui.ac.id
Itb.ac.id
Ipb.ac.id
Uii.ac.id
Unair.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com