Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jalur Ganda KA Layang Simpang Joglo Solo Dimulai, Nilainya Rp 920 Miliar

Kompas.com - 08/01/2022, 12:53 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pembangunan jalur ganda Kereta Api Solo - Semarang Fase 1 (Solo Balapan - Kadipiro - Kalioso) sepanjang 10 kilometer di Simpang Joglo, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah resmi dimulai, Sabtu (8/1/2022).

Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan disaksikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian.

Baca juga: Groundbreaking Rel Layang Simpang Palang Joglo Solo Dimulai Juli 2021, 400 Hunian Terdampak

Jalur ganda KA Solo - Semarang Fase 1 ditargetkan selesai pada 2023 dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp 920.128.929.407.

Rincian pengerjaan pembangunan jalur ganda KA at grade sepanjang 8,27 kilometer, pembangunan jembatan/elevated track sepanjang 1,73 km, pengadaan bantalan beton sebanyak 3.740 batang (termasuk penambat elastis R-54) dan sistem persinyalan elektrik.

 

Macet parah

Menhub Budi Karya menyampaikan, pembangunan jalur ganda dilakukan karena pada jam tertentu kawasan Simpang Joglo mengalami kemacetan parah.

"Dari survei yang kita lakukan kerja sama dengan UNS, UGM ini menjadi suatu keharusan kita untuk melakukan rekayasa konstruksi agar kemacetan itu terurai," kata Budi dalam acara peletakan batu pertama pembangunan jalur ganda di Simpang Joglo, Kadipiro, Sabtu.

Pembangunan jalur ganda KA bisa menyelesaikan permasalahan lalu lintas, baik headway KA dan pergerakan barang di wilayah tersebut.

Sebab, kawasan Simpang Joglo merupakan akses yang menghubungkan antara Surabaya dan Jakarta.

Pengendara dari arah Surabaya menuju ke Jakarta yang tidak masuk jalan tol selalu melewati Simpang Joglo.

"Selama inilah titik kemacetan bagi mereka yang melakukan pergerakan. Oleh karenanya kita lakukan ini. Sejalan dengan ini kita juga membuat pembanguna jalur ganda," ungkap dia.

Pembangunan jalur ganda memiliki dampak positif terhadap pergerakan lalu lintas di kawasan itu yakni meningkatkan kapasitas perjalanan KA, menurunkan headway KA Bandara, meningkatnya keselamatan dan kenyamanan lalu lintas perjalanan KA, penataan kawasan dan penanganan banjir di Simpang Joglo serta meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan di Kawasan Simpang Joglo.

"Karena kita membangun relnya menjadi dua ganda sehingga mereka menjadi safety, secara kecepatan mereka bisa lebih cepat karena tidak ada risiko untuk kres," kata dia.

Baca juga: Rel Layang Jadi Opsi Pemkot Solo Atasi Kemacetan di Palang Joglo

"Kita sudah selesaikan jalur ganda Surabaya ke Jakarta tinggal sebagian lagi belum. Tapi sekitar Solo sudah selesai semuanya," tambah dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Pemkot Solo telah melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar termasuk dampak yang mungkin timbul akibat dari pembangunan elevated rel ini.

"Diharapkan nantinya untuk mengurangi mengurai kemacetan serta akan menambah pergerakan kegiatan ekonomi terutama di Solo wilayah utara," kata Gibran.

Selain itu elevated rel ini akan menjadi solusi permasalahan banjir dengan dibangunnya saluran drainase yang akan mengalirkan air menuju Kali Anyer.

"Pembangunan eleveted rel ini sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang lama sehingga harus terus kita kawal sampai pembangunannya selesai. Saya berharap ground-breaking dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirnya elevated rel menjadi ikon baru Kota Solo," ucap dia.

"Terima kasih bapak/ibu atas dukungan yang diberikan saya yakin ketika nanti pembangunan rel ini selesai kemacetan dan kepadatan lalu lintas sekitar bisa terurai serta mengangkat kegiatan ekonomi yang ada di Kadipiro, Gilingan, Nusukan, Banjarsari dan semua warga sekitarnya," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com