Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Jalan Rusak karena Sering Jatuh Korban, Mahasiswa di Tegal Gelar Demonstrasi

Kompas.com - 04/01/2022, 18:23 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa di Kota Tegal, Jawa Tengah menggelar demonstrasi di Jalan Mataram yang rusak parah, Selasa (4/1/2022).

Mereka mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal agar segera melakukan perbaikan segera mengingat sering jatuh korban pengguna jalan.

Aksi diawali dengan perbaikan semi permanen sebagian ruas jalan dengan urukan material pasir dan batu yang dibeli secara patungan oleh mahasiswa dari Politeknik Harapan Bersama (PHB).

Baca juga: Jalan Rusak di Probolinggo yang Ditanami Pohon hingga Wastafel Akhirnya Diuruk

"Kami bergotong royong untuk ikut memperbaiki jalan secara semi permanen. Secara kolektif patungan beli pasir dan batu untuk mengurug jalan sendiri,” kata Ketua BEM PHB Kota Tegal, Ilham Randiansyah, Selasa.

Dalam aksinya, mahasiswa juga membentangkan spanduk dan poster berisikan protes kepada ke pemerintah.

Disampaikan Ilham, sejak dua tahun terakhir, jalanan yang rusak parah tidak kunjung ada perbaikan yang berarti.

Alhasil sering jatuh korban pengguna jalan. Tak hanya masyarakat sekitar, namun juga mahasiswa yang setiap hari melintasi jalan menuju kampus.

“Kawan-kawan mahasiswa kita ada yang sampai gegar otak dan patah tulang akibat jatuh karena lewat jalan yang rusak ini,” kata Ilham.

Ilham mengatakan, meski jalan sudah rusak parah, namun masih dilalui kendaraan besar seperti bus dan truk.

Baca juga: Warga Pasang Batu Nisan hingga Pohon Rambutan di Jalan Rusak, Ini Tanggapan Pemkab Probolinggo

“Masyarakat sudah membayar pajak. Namun hak warga negara untuk mendapatkan fasilitas seperti infrastruktur jalan yang baik tidak diberikan," kata Ilham.

Ditambahkan Ilham, sesuai Pasal 24 ayat 1 UU. No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan penyelenggara jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

Wakil Ketua BEM PHB, Abdul Syukur menambahkan, akses ekonomi terhambat karena jalanan yang rusak namun tak kunjung diperbaiki.

“Ekonomi masyarakat lumpuh. Bagaimana juga jika ada masyarakat yang harus dibawa ke RS jika jalanan rusak? Apakah harus memutar lebih jauh? Sedangkan jalan arah rumah sakit seharusnya melewati jalan itu," kata Abdul.

Baca juga: Kesal Jalan Rusak Selama 7 Tahun Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tanami Palawija

Abdul mengatakan, aksi turun ke jalan terpaksa dilaksanakan lantaran pemerintah setempat terkesan tutup mata.

“Sebenarnya kami tidak ingin turun ke jalan. Namun suara kami tidak didengarkan. Kami turun ke jalan agar suara kami didengar oleh pemerintah,” kata Abdul.

“Ketika kampanye, pemerintah berjanji untuk memperhatikan masyarakat. Saat ini jalanan rusak. Tapi dimana pemerintah? Apakah kami harus jadi korban selanjutnya?,” imbuhnya.

Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal sebagai pemelihara Jalan Mataram belum memberikan tanggapan.

Kepala DPUPR Sugiyanto saat dihubungi belum merespons hingga berita ini selesai dibuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com