Kompas.com - 02/01/2022, 15:38 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Survei indeks kebahagiaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah (Jateng) terus meningkat selama dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo.

Dalam survei BPS tersebut, indeks kebahagiaan masyarakat Jateng mencapai 71,73 poin.

Untuk diketahui, pada masa awal Ganjar menjabat pada 2014, indeks kebahagiaan masyarakat Jateng tercatat ada di angka 67,81 poin. Adapun angka tersebut naik pada 2017, yakni mencapai 70,92 poin.

Ganjar mengatakan, meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat tak lepas dari peran masyarakat itu sendiri.

Menurutnya, ketika masyarakat dapat hidup dengan aman, damai, dan tentram, hal tersebut secara otomatis meningkatkan poin indeks kebahagiaan.

"Itu semua karena masyarakat. Jika masyarakat bisa ayem dan tentram sudah pasti indeks kebahagiaannya akan naik. Kalau buat saya, hal terpenting adalah cara berkomunikasi dengan sesama. Masyarakat harus bisa saling jaga perasaan saja," ujar Ganjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/1/2022).

Selain hidup dengan damai dan tentram, tambah Ganjar, suasana kehidupan masyarakat Jateng yang saling tolong menolong juga berdampak besar.

Pasalnya, rasa saling tolong menolong antar-masyarakat yang tinggi mampu membuat kehidupan semakin nyaman.

"Jadi, kalau ada kesulitan di masyarakat, tetangga kiri dan kanan itu membantu. Itu yang membuat masyarakat merasa nyaman. Saya akan terus berusaha meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Jateng,” ucap Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar beserta jajaran Pemerintah Jateng berjanji tidak akan lalai untuk mewujudkan hal tersebut.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa dalam menciptakan kehidupan yang baik tak cukup hanya dengan membangun keberadaan material saja.

Ganjar Pranowo, saat berada di kediamannya.Dok. Pemprov Jateng Ganjar Pranowo, saat berada di kediamannya.

"Spiritual itu juga sama pentingnya. Mudah-mudahan makin banyak orang yang bahagia. Kalau semua bahagia, kita semua makin enak bergaul, nyaman antar sesama, dan itu membuat semua kondisi jadi kondusif," jelasnya.

Sebagai informasi, survei Indeks Kebahagiaan BPS dilakukan pada 1 Juli hingga 27 Agustus 2021.

Pengukuran tingkat kebahagiaan di Indonesia sudah dilakukan sejak 2014 melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.

Pada 2021, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari tiga dimensi, yaitu kepuasan (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia).

Secara nasional, hasil Indeks Kebahagiaan Indonesia mengalami peningkatan, yakni dari 70,69 di 2017 menjadi 71,49 pada 2021.

Untuk skala provinsi, indeks kebahagiaan tertinggi berasal dari Provinsi Maluku Utara. Sedangkan untuk indeks kebahagiaan terendah ada pada Provinsi Banten.

Bagi Jateng, naiknya indeks kebahagiaan tersebut menjadi prestasi tersendiri. Sebab, meski terjadi peningkatan poin secara nasional, namun tidak semua provinsi mengalami hal tersebut.

Adapun terdapat sepuluh provinsi yang mengalami penurunan indeks kebahagiaan. Provinsi tersebut adalah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Kemudian Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kalimantan Timur.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com