Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Haji Endang, Pemilik Jembatan Perahu di Karawang yang Beromzet Rp 20 Juta

Kompas.com - 29/12/2021, 15:33 WIB
Farida Farhan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com- Sebuah jembatan perahu ponton di Karawang, Jawa Barat mampu menghasilkan omzet Rp 20 juta. Pemilik jembatan tersebut ialah Muhammad Endang Juanedi.

Keberadaan jembatan tersebut telah melalui proses panjang hingga menghasilkan omzet puluhan juta rupiah.

Baca juga: Pelaku Pembacokan di Dekat Alun-alun Karawang Ditangkap, Terancam 7 Tahun Penjara

Bermula permintaan seorang tokoh dusun

Pria yang akrab disapa Haji Endang itu bercerita, awalnya jembatan yang berada di Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari itu hanyalah perahu penyeberangan biasa yang terbuat dari kayu.

Pembuatan jembatan ini berawal dari permintaan seorang tokoh Dusun Rumambe kepadanya pada 2010 lalu.

"Karena jalan buntu, agar kampungnya enggak terisolasi maka perlu dibangun penyeberangan. Dulu ini tempat menyeberang kerbau," kata dia.

Baca juga: Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Karawang, 825 Personel Gabungan Disiagakan di Sejumlah Titik

Tak semuanya mendukung

Muhammad Endang Junaedi, pemilik jembatan penyeberangan perahu di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.KOMPAS.COM/FARIDA Muhammad Endang Junaedi, pemilik jembatan penyeberangan perahu di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Endang mengaku, sempat meminta izin kepada Bupati Karawang saat itu, Dadang S. Muchtar.

Ia menawarkan kerja sama dengan pemda. Namun karena beberapa alasan, termasuk risiko, Dadang menyarankan Endang menjalankannya sendiri.

Endang lalu memberitahukan kepada warga sekitar soal rencana pembangunan penyeberangan. Termasuk juga kepada warga Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel.

"Enggak semua warga mendukung. Ada yang takut nanti banyak maling dan lain -lain. Tapi sebagian besar tokoh mendukung," ucapnya.

Baca juga: Ganjil Genap di Pintu Tol di Karawang Dibatalkan

 

Jembatan penyeberangan perahu milik Haji Endang yang menghubungkan Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Rabu (29/12/201).KOMPAS.COM/FARIDA Jembatan penyeberangan perahu milik Haji Endang yang menghubungkan Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Rabu (29/12/201).
Niat awal menolong warga

Berjalannya waktu, dibangunlah penyeberangan yang menghubungkan Desa Anggadita Kecamatan Klari dan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel.

Jembatan itu berbahan kayu dan menyeberangi Sungai Citarum.

"Awalnya tidak ada kepikiran untuk berbisnis, niatnya menolong masyarakat. Namun membutuhkan perawatan, baik perahu, jalan, penerangan, hingga upah yang kerja," kata dia.

Baca juga: Wakil Bupati Karawang: Tak Perlu ke Luar Negeri, di Indonesia Saja

Jasa penyeberangan itu lalu dibanderol Rp 2.000 dan tak naik hingga kini.

Setiap hari ribuan karyawan pabrik hingga warga melintasi jembatan penyeberangan itu.

Karena pernah karam pada 2014, akhirnya Endang dengan para pekerja berputar otak, memikirkan konsep jembatan penyeberangan yang aman.

Ia mengaku pernah tiga kali mengganti perahu kayu. Kemudian teranyar menggunakan besi alias perahu ponton.

Modalnya jika ditotal dan dibuat sekaligus, menurut Endang, bisa mencapai Rp 5 miliar. Ia bahkan juga beberapa kali meminjam ke bank.

"Kita otodidak aja. Kita pikirkan juga safety-nya," ucapnya.

Baca juga: Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Karawang, 825 Personel Gabungan Disiagakan di Sejumlah Titik


Omzet tak kurang dari Rp 20 juta

Pria 62 tahun itu mengatakan, setiap hari tak kurang dari 10.000 pengendara sepeda motor melewati jembatan perahu ponton itu.

Ia menyebut tak kaku mematok pengendara harus membayar Rp 2.000.

Sebab kadang ada yang membayar Rp 1.000 atau jika tidak membawa uang tak masalah jika tak membayar, apalagi jika warga sekitar jembatan.

"Pendapatannya tak kurang Rp 20 juta per hari," ucap dia.

Baca juga: Lewat Program Makmur, Produksi Padi Karawang Ditargetkan Naik Jadi 9 Ton per Hektare

 

Jembatan penyeberangan perahu milik Haji Endang yang menghubungkan Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Rabu (29/12/201).KOMPAS.COM/FARIDA Jembatan penyeberangan perahu milik Haji Endang yang menghubungkan Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Rabu (29/12/201).
Meski begitu, kata dia, tiap hari biaya operasional berkisar Rp 8 juta. Mulai dari perawatan, penerangan, hingga upah.

"Perawatan itu termasuk juga perawatan jalan akses ke sini," ucap dia.

Ekonomi tumbuh

Sejak jembatan penyeberangan itu dibangun, ekonomi di sekitarnya pun turut tumbuh. Banyak warga berjualan di pinggir jalan.

"Sepanjang jalan banyak warga yang jualan," kata dia.

Selain itu, Endang juga merekrut 40 warga sebagai pekerjanya. Usianya pun tak dibatasi.

"Gajinya macem- macem. Ada yang UMK ada yang tidak. Ada beberapa indikatornya. Misalnya lama kerja dan rajin tidaknya," kata dia.

Baca juga: Ganjil Genap Akan Diuji di Tol Karawang Barat dan Timur

Salah sorang pengendara, Kardi (52) mengaku sangat terbantu dengan adanya jembatan penyeberangan itu.

Sebab, jika tidak ada ia harus berjalan memutar yang membutuhkan waktu sekitar satu jam.

"Saya bisa enam kali lewat sini (jembatan penyeberangan)," kata dia.

Kardi sendiri merupakan pedagang roti yang menitipkan roti nya di warung-warung dekat kawasan industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com