KOMPAS.com - Posko pengungsian di Desa penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dijadikan lokasi syuting sinetron.
Menurut keterangan relawan, Rayyan Agun, syuting sinetron yang berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda, direkam di lokasi pengungsian pada Selasa (21/12/2021).
Ia kemudian mengunggah beberapa foto dan video saat syuting di lokasi pengungsian di media sosial.
Baca juga: Pengungsian Bencana Semeru Jadi Lokasi Syuting, Dianggap Tidak Etis, Artis hingga PH Minta Maaf
“Banyak warga yang tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tapi saudara, ibu, ayah dan lainnya,” jelasnya.
Dia menilai, belum tentu tayangan sinetron itu bermanfaat bagi korban terdampak awan panas Gunung Semeru.
“Belum tentu korban bencana bermanfaat dengan kegiatan itu,” jelasnya. Selain itu banyak warga yang bertanya dan keheranan tempat pengungsian dijadikan lokasi syuting sinetron.
Baca juga: Ada Syuting di Lokasi Pengungsian Letusan Semeru, Relawan: Mengambil Keuntungan dari Bencana
Awal bencana, warga yang mengungsi ke Desa Penanggal adalah warga dari Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning.
Saat itu, warga mengungsi hanya dengan membawa barang seadanya. Jarak antara Gunung Semeru dan Desa Penanggal mencapai 15-20 kilometer.
Baca juga: Posko Pengungsian Korban Bencana Erupsi Semeru Dijadikan Lokasi Syuting, Begini Respons Relawan
Di Desa Penanggal, berbagai macam kebutuhan pengungsi diletakkan dalam tenda pengungsian. seperti peralatan bayi, karena tidak sedikit korban terdampak yang memiliki balita.
Selain itu bantuan-bantu lain seperti kasur, peralatan ibadah, pakaian dalam juga diletakkan dalam tenda-tenda terpisah.
Baca juga: Permintaan Maaf Rebecca Tamara Usai Syuting di Posko Pengungsian Korban Erupsi Semeru
Selain Penanggal, warga rencananya akan direlokasi di Desa Oro oro Ombo dan Desa Supiturang.
Lokasi tersebut sudah dikaji berdasarkan aspek keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dengan baik, seperti harus aman dari potensi bencana.
Baca juga: Viral Video Tempat Pengungsi Erupsi Semeru Jadi Lokasi Syuting
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, sambil menunggu pembangunan hunian tetap, pemerintah akan membangun hunian sementara.
Hunian sementara itu sebagai pemukiman masyarakat terdampak letusan Gunung Semeru di tempat relokasi.
Namun, Thoriq memastikan fokus pemerintah saat ini adalah penanganan pasca bencana.
"Berikutnya kita fokus lakukan langkah penanganan pasca bencana dan rehabilitasi bencana,” tutur dia.
Baca juga: Baliho Puan Bertebaran di Lokasi Bencana Semeru, Bagaimana Etikanya?
Dalam unggahan di Instagramnya, pihak PH mengaku tidak memanfaatkan situasi hanya demi konten.
Pihak PH menjelaskan kedatangan mereka adalah salah satu upaya untuk meringankan beban para korban.
Baca juga: Galang Donasi untuk Korban Erupsi Gunung Semeru, Pekerja Seni di Gresik Turun ke Jalan
Menurutnya, sinetron yang digarap sangat relevan dengan lokasi syuting.
Sinetron tersebut menceritakan tokoh utama seorang pemilik yayasan kemanusiaan bertugas menjadi relawan di lokasi pengungasian.
Selain di lokasi pengungsian, mereka menyebut syuting juga dilakukan di beberapa spot pariwisata yang ada di Lumajang.
Baca juga: Baliho Puan di Lokasi Bencana Semeru Tuai Kritik, Sekjen PDI-P: Sudah Biasa...
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Rebecca yang berperan sebagai Alya mengaku bersalah karena menerima adegan sesuai dengan arahan.
Ia menyebut kritik yang datang akan dijadikan sebagai pengingat oleh Rebecca untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
"Sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka dalam musibah Semeru, saya bersama korban Semeru," tulis dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.