Menurut Teten, produksi olahan bambu, harus terus berinovasi, tidak hanya produksi anyaman untuk alat rumah tangga saja.
Namun, juga bisa masuk ke industri furniture dan timber seperti bahan kusen, pintu, lantai dan lainnya hingga bambu bisa menjadi industri besar menggantikan kayu.
"Saya akan bantu pengembangan industrinya, kita gandeng penyerapnya, kita akan gandeng IKEA masuk Indonesia untuk pengembangan bambu," katanya.
Baca juga: Terjebak di Toko IKEA, Pelanggan Dapat Kesempatan Langka Tidur di Ruang Pameran
Teten melihat, Selaawi sebagai kecamatan penghasil kerajinan bambu di Garut yang telah dilakukan secara turun temurun, tepat menggelar festival bambu mengingat, saat ini bambu telah menjadi perhatian dunia.
"Saya usul jadi kalender nasional, jadi bisa jadi contoh, undang daerah lain, ini harus tiap tahun," pintanya.
Menurut Teten, gelaran festival bambu yang digagas oleh Camat Selaawi, sangat kreatif sebagai upaya menjadikan Kecamatan Selaawi sebagai Kota Bambu.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman ditempat yang sama mengungkapkan, pemerintah daerah akan berupaya menggelar event Selaawi Bambu Festival menjadi ajang tahunan.
Pihaknya pun akan berupaya mendorong pengembangan industri bambu di Kecamatan Selaawi.
"Ternyata potensi ekonominya cukup besar, kita akan dorong jadi event tahunan agar masuk agenda nasional dan inovasi produknya juga dikembangkan,", katanya.
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Jadi Guru untuk 20 Warga Penyintas NII di Garut
Camat Selaawi, Ridwan Efendi mengakui, ada potensi ekonomi besar dari kerajinan bambu di Kecamatan Selaawi, salah satunya adalah dari kerajinan sangkar burung yang per bulannya bisa mencapai Rp 3 miliar.
Selain itu, kerajinan lainnya juga sudah ada yang bisa menembus pasar ekspor.
"Makanya kita menggelar event ini, agar inovasi terus dilakukan dan menjadi produk khas Selaawi," katanya.
Ridwan menyampaikan, selain inovasi produk, pihaknya juga telah menetapkan kawasan pengembangan budidaya bambu di dua desa yang jadi lahan pengembangan tanaman bambu.
Sementara, lima kecamatan lainnya menjadi desa pengolah kerajinan bambu.
"Dari lima kecamatan, dua kecamatan jadi pengembangan budidaya bambu, lima kecamatan lainnya tempat pengolahan kerajinannya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.