Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Ungkap Pemerintah Mulai Lirik Bambu Jadi Pengganti Kayu, Bakal Gandeng IKEA

Kompas.com - 19/12/2021, 09:11 WIB
Ari Maulana Karang,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Menurut Teten, produksi olahan bambu, harus terus berinovasi, tidak hanya produksi anyaman untuk alat rumah tangga saja.

Namun, juga bisa masuk ke industri furniture dan timber seperti bahan kusen, pintu, lantai dan lainnya hingga bambu bisa menjadi industri besar menggantikan kayu.

"Saya akan bantu pengembangan industrinya, kita gandeng penyerapnya, kita akan gandeng IKEA masuk Indonesia untuk pengembangan bambu," katanya.

Baca juga: Terjebak di Toko IKEA, Pelanggan Dapat Kesempatan Langka Tidur di Ruang Pameran

Teten melihat, Selaawi sebagai kecamatan penghasil kerajinan bambu di Garut yang telah dilakukan secara turun temurun, tepat menggelar festival bambu mengingat, saat ini bambu telah menjadi perhatian dunia.

"Saya usul jadi kalender nasional, jadi bisa jadi contoh, undang daerah lain, ini harus tiap tahun," pintanya.

Menurut Teten, gelaran festival bambu yang digagas oleh Camat Selaawi, sangat kreatif sebagai upaya menjadikan Kecamatan Selaawi sebagai Kota Bambu.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman ditempat yang sama mengungkapkan, pemerintah daerah akan berupaya menggelar event Selaawi Bambu Festival menjadi ajang tahunan.

Pihaknya pun akan berupaya mendorong pengembangan industri bambu di Kecamatan Selaawi.

"Ternyata potensi ekonominya cukup besar, kita akan dorong jadi event tahunan agar masuk agenda nasional dan inovasi produknya juga dikembangkan,", katanya.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Jadi Guru untuk 20 Warga Penyintas NII di Garut

Camat Selaawi, Ridwan Efendi mengakui, ada potensi ekonomi besar dari kerajinan bambu di Kecamatan Selaawi, salah satunya adalah dari kerajinan sangkar burung yang per bulannya bisa mencapai Rp 3 miliar.

Selain itu, kerajinan lainnya juga sudah ada yang bisa menembus pasar ekspor.

"Makanya kita menggelar event ini, agar inovasi terus dilakukan dan menjadi produk khas Selaawi," katanya.

Ridwan menyampaikan, selain inovasi produk, pihaknya juga telah menetapkan kawasan pengembangan budidaya bambu di dua desa yang jadi lahan pengembangan tanaman bambu.

Sementara, lima kecamatan lainnya menjadi desa pengolah kerajinan bambu.

"Dari lima kecamatan, dua kecamatan jadi pengembangan budidaya bambu, lima kecamatan lainnya tempat pengolahan kerajinannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com