Kapal nahas tersebut diperkirakan mengangkut 50 orang.
Dari 50 orang tersebut, sebanyak 14 warga Indonesia selamat, 11 orang meninggal, dan 25 lainnya masih dalam pencarian.
"Nah bagaimana kronologi kasusnya modus seperi apa kita harus pelajari dulu apakah ini ilegal, apakah mereka hanya ingin sekedar jalan-jalan kita nggak tahu. Ini yang harus kita klarifikasi nanti. Kalau memang ini pengiriman ilegal kita harus telusuri nanti jangan sampai berulang terus," kata Gede.
Baca juga: Truk Proyek KEK Mandalika Tabrak Toko di Kuta Lombok, 2 Orang Luka, 4 Motor Ikut Terlindas
Gede menambahkan, Pemerintah Provinsi NTB terus mengingatkan masyarakat agar tidak berangkat bekerja ke luar negeri menggunakan jalur ilegal.
Gede mengatakan, cuaca buruk seperti saat ini kerap dimanfaatkan jaringan mafia untuk mengelabuhi petugas memberangkatkan buruh migran secara ilegal.
"Tapi inilah akibatnya fatal, kita harus ingatkan masyarakat ini sekarang ini kok masih ada aja yang berangkat ilegal masih terbius janji manis padahal Malaysia masih tutup," kata Gede.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.