PADANG LAWAS, KOMPAS.com - Keberadaan seekor harimau Sumatera yang masuk ke perkampungan, sudah meresahkan warga di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas selama lebih dari sebulan.
Akhirnya pada Kamis (16/12/2021) siang, si raja hutan itu berhasil masuk ke perangkap yang disiapkan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara.
"Jumlahnya satu individu (ekor) harimau sumatera. Untuk jenis kelamin dan ukurannya masih dalam proses identifikasi, begitu juga dengan kondisinya," ujar Kepala Subbag Data, Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumut Andoko Hidayat, saat dihubungi kompas.com lewat ponsel, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Harimau Sumatera Alami Malnutrisi Kronis, Akhirnya Mati Mengenaskan dan Dibakar
Andoko mengatakan, harimau tersebut diketahui masuk ke dalam perangkap jebak pada Kamis (16/12/2021) sekitar pukul 12.15 WIB. Saat itu, petugas sedang mengecek tiga perangkap yang ditempatkan di tiga lokasi.
"Dan hasilnya pada kandang jebak ketiga yang dipasang di Desa Siundol Julu, Kecamatan Sosopan, Harimau Sumatera ditemukan masuk dalam kandang tersebut," ungkap Andoko.
Andoko menjelaskan, hingga saat ini pihaknya sudah mengevakuasi harimau tersebut dan melakukan identifikasi untuk mengetahui kondisinya.
"Harimau sudah dibawa ke Sanctuary Harimau Sumatera Barumun di Desa Batu Nanggar, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara, untuk dilakukan tindakan pemeriksaan kesehatan, perawatan serta proses rehabilitasi, sebelum nantinya dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya," kata Andoko.
Andoko menyampaikan, BBKSDA Sumatera Utara mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penanganan konflik, hingga lakukan evakuasi.
"Ke depan dukungan dan partisipasi seluruh pihak, serta masyarakat dalam penanganan konflik dengan satwa liar dapat lebih ditingkatkan lagi." Ujar Andoko
Andoko menjelaskan, konflik harimau dengan warga di Kecamatan Sosopan, Padang Lawas sudah berlangsung sejak akhir Oktober atau awal November 2021.
Saat itu, warga menemukan jejak dua individu Harimau Sumatera di Desa Siraisan.
Setelah mendapat laporan, kemudian petugas BBKSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi VI Kota Pinang pada Bidang KSDA Wilayah III Padang Sidempuan melakukan penghalauan dan pengusiran dengan menggunakan jeduman dan mercon.
Selama harimau masuk kampung, penampakannya sempat terlihat warga. Harimau itu terlihat kurus dan diduga sakit oleh warga yang melihat.
Andoko mengatakan, pada 27 November 2021, si raja hutan kembali muncul dan menampakkan dirinya, lalu menimbulkan keresahan warga.
Mendapat informasi tersebut, pihak BBKSDA kemudian berkoordinasi dengan pemerintah setempat, untuk mengantisipasi konflik dan hal yang tidak diinginkan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.