Keberadaan enam warga NTB di kapal tersebut diketahui dari kartu sertifikat vaksin dan fotokopi kartu keluarga yang ditemukan di lokasi tenggelamnya kapal.
Kartu keluarga yang ditemukan atas nama Gunawan, warga Desa Kenek Rabanbiak, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur.
Sementara kartu vaksin yang ditemukan atas nama Yowan Eki Sudiatma, warga Desa Kedondong Daya, kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.
Ada juga karti vaksin atas nama Dedi Suryadi, warga Desa Anjani Timur, Kecamatan Syralaga, Lombok Timur.
Baca juga: 11 WNI Tewas dan 27 Orang Hilang Setelah Kapal Tenggelam di Malaysia
Lalu sertifikat vaksin atas nama Muhammad Nasir, asal Desa Bale Montong I Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Kemudian ada sertifikat vaksin atas nama Samsudin, warga Desa Pemasah, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, dan terakhir sertifikat vaksin atas nama Alwi asal Desa Mampe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Selain itu petuga juga menemukan paspor dan KTP atas nama Fatimah, warga Jember, Jawa Timur dan Andi Maulana, warga Cilacap, Jawa Tengah.
Ditemukan juga SIM C atas nama Nasirah, warga Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap. Serta surat bukti PCR atas nama Tutiman Martameje, warga Jetis Nusuwangu, Cilacap, Jawa Tengah.
"Proses identifikasi dan evakuasi di Malaysia masih berlangsung. Kita tunggu informasi selanjutnya, masyarakat diminta tenang dan sabar, agar data yang diterima tidak keliru," kata Gede.
Baca juga: 11 WNI Tewas dan 27 Orang Hilang Setelah Kapal Tenggelam di Malaysia
Sementara itu sebuah video korban selamat beredar di televisi Malaysia. Korban selamat tersebut teridentifikasi sebagai Muhammad Nasir, warga Desa Bale Montong I, Lombok Tengah.
Sata dikonfirmasi, Saepuddin, warga Lombok Tengah kerabat korban membenarkan jika Nasir selamat.
"Infonya Muhammad Nasir selamat sampai di Malaysia, kartu vaksin memang sengaja dibuang ketika kapal terbalik, tetapi akan dipastikan informasi selanjutnya, agar masyarakat tenang," kata Saepuddin saat dikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp.
Sementara itu Kepala Penjaga Pantai Malaysia Laksamana Mohamad Zubil Mat Som berdukacita atas insiden tersebut.
"Kami sangat menyesalkan tragedi mematikan ini," kata Mohamad Zubil sebagaimana dilansir AFP. Dia juga mendesak para migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilega
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Priska Sari Pratiwi), BBC Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.