Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Kembali Menumpuk di TPA Jabon Sidoarjo, Ini Penjelasan Kadis LHK

Kompas.com - 15/12/2021, 17:48 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

Hilangkan bau tak sedap

Untuk penanganan sementara, lanjut Bahrul, yang diperlukan saat ini adalah menghilangkan bau tak sedap akibat sampah yang menumpuk.

"Untungnya kami dengan tim sudah menemukan formula bagaimana caranya TPA ini tidak bau. Alhamdulillah warga tidak protes karena sudah tidak bau. Satu satunya TPA yang tidak bau di Indonesia hanya Sidoarjo ini," sebut dia.

Upaya yang dilakukan, kata dia, adalah dengan 'waste enzim' yang mana cairan tersebut dibuat dari air lindi sampah, kemudian disemprotkan ke tumpukan sampah.

Dengan hitungan menit, bau sampah yang sudah disemprotkan dari cairan waste enzim tersebut langsung hilang.

"Alhamdulillah hingga saat ini sekitar 20 hari atau tiga mingguan lebih sudah tidak menimbulkan problematika bau di warga sekitar TPA sana," terang dia.

Kini penyemprotan cairan tersebut dilakukan setiap hari, bahkan sudah dilakukan di tingkatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) karena dinilai ampuh menghilangkan bau.

Baca juga: Terdakwa Pencemaran Nama Baik Klinik Kecantikan di Surabaya Divonis Bebas

Susun raperda

Bahrul menyatakan, raperda yang baru akan fokus mengatur tentang Penyelenggaraan Pelayanan Persampahan dan Retribusi Persampahan.

Hal ini diyakini menjadi payung hukum pengelolaan sampah di Sidoarjo dalam jangka panjang.

"Ada dua subtansi penyelenggaraan atau pengelolaan dan retribusi. Terkait retribusi akan mengatur jumlah iuran yang akan ditarik dari warga ketika tidak melakukan pengolahan," sebut dia.

Dalam raperda itu terdapat 4 obyek pembiayaan persampahan yang dihitung secara cermat.

Pertama, biaya pengumpulan sampah untuk petugas angkut gerobak maupun motor roda tiga.

Kemudian, biaya pemrosesan di TPST.  Jika pemrosesan belum tuntas, maka harus dihitung juga biaya pengangkutan ke TPA.

Selanjutnya biaya pemrosesan di TPA. Pemda Sidoarjo tengah menerapkan TPA 'Sanitary Landfield' yang ramah lingkungan dan tentu butuh biaya yang cukup mahal.

"Salah satu perhitungan nominal iuran ini minimal Rp 250.000 per tonase. Jadi intinya semua ini harus lebih rasional, proporsional, profesional. Sebenarnya yang kami lakukan adalah pendekatan sistem yang terukur ini," terang dia.

Baca juga: Sempat Kabur, Sopir Truk Trailer Tabrakan Maut Kediri Ditangkap di Sidoarjo

Progres raperda ini, kata Bahrul sedang menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com