BIMA, KOMPAS.com- Gempa magnitudo 7,4 yang yang mengguncang NTT dirasakan sampai wilayah Bima, NTB. Warga bahkan pasien di rumah sakit pun panik berhamburan keluar.
"Gempa Ya Allah terasa sekali. Semua pasien rawat inap di RS Muhammadiyah lantai 2 lari keluar semua," kata Afrianti, salah seorang pengunjung RS Muhammadiyah Kota Bima.
Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Dicabut, BMKG Minta Warga Tetap Waspadai Gempa Susulan
Guncangan gempa, kata Afrianti, terasa cukup kuat. Apalagi wilayahnya berdekatan dengan Nusa Tenggara Timur.
Saat terjadi gempa, pasien di Rumah Sakit itu langsung terkejut dan berhamburan keluar ruangan.
Meski demikian, sesaat setelah guncangan gempa berakhir, mereka segera kembali ke kamar masing-masing.
"Getarannya lumayan lama, Alhamdulillah pasien udah ke ruangan masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Gempa M 7,4 di NTT, Terjadi Kenaikan Air Laut Setinggi 7 Sentimeter
Keterangan serupa disampaikan warga Kabupaten Bima, Sanggili Kae.
Sanggili mengatakan gempa terasa di desanya cukup lama dan membuat panik warga.
"Goyangan gempanya lumayan lama ya Allah. Warga panik semua mas, semoga tak ada gempa susulan lagi," kata Sanggili saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Diguncang Gempa M 7,4, Warga yang Sedang Vaksin di Manggarai Timur Lari ke Ruang Terbuka
"Tadi memang terasa, tapi tidak terlalu besar dibanding gempa sebelumnya," tutur Abdul Khalik
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bima, Najamudin mengatakan, guncangan gempa cukup kuat dirasakan warga Kota Bima selama kurang lebih tiga menit.
Mereka juga mengalami kepanikan, namun demikian kondisi sudah normal kembali.
Baca juga: Gempa M 7,4 Guncang NTT, Berpotensi Tsunami
"Saat gempa terjadi, warga dan para pegawai pemerintahan panik hingga berhamburan keluar. Tapi saat ini sudah kembali normal,"kata Najamudin kepada Kompas.com.
Najamudian memastikan tidak ada korban jiwa serta kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Namun BPBD masih terus memantau serta mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan serta tidak panik.
"Tidak ada laporan sampai saat ini. Diharapkan kepada seluruh sasyarakat untuk tetap tenang dan tingkatkan kewaspadaan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.