Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fida Terus Berlari hingga Desa Sebelah demi Selamatkan Diri dari Awan Panas Semeru

Kompas.com - 12/12/2021, 19:34 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebelum awan panas Gunung Semeru menerjang tempat tinggalnya, Nurfida (7) sedang mengaji di masjid bersama teman-temannya.

Masjid itu berada satu wilayah dengan rumah Fida, yakni di Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pada Sabtu (4/12/2021) sore, tiba-tiba terlihat asap tebal disertai gemuruh. Itu adalah awan panas guguran Gunung Semeru.

Melihat kejadian tersebut, Fida dan teman-temannya langsung berlari. Fida terus berlari hingga desa sebelah dan kemudian berlindung di masjid.

Di tempat Fida berlindung tersebut hanya terdampak hujan abu.

Baca juga: Fida, Bocah yang Lari Kencang Saat Gunung Semeru Meletus Ditemukan Selamat

Terekam dalam video

Aksi Fida menyelamatkan diri dari awan panas Gunung Semeru sempat terekam dalam video. Video itu banyak beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, Fida adalah bocah yang mengenakan kerudung biru. Dia tampak berlari kencang.

Kini, Fida mengungsi di Balai Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Kisah Fida, Bocah yang Berlindung dari Awan Panas Semeru di Masjid Selama Berjam-jam, Ditemukan Selamat

Agung Setiawan, seorang relawan dari Little Project (littleproject.idn), mengatakan bahwa dirinya bersama relawan lainnya sengaja mencari keberadaan orang-orang yang terekam dalam video saat kemunculan awan panas.

Dia ingin memastikan bahwa mereka selamat.

"Kita cari. Kita punya tim evakuasi. Sebelumnya, evakuasi kita kesulitan karena medannya sudah. Terus kita cari anak-anak yang ada di video yang viral ini. Anak-anak ini selamat enggak? Itu kita tanya orang di posko. Terus, ada di sini selamat namanya Fida," ujarnya, Sabtu (11/12/2021).

Agung mengaku bertemu dengan Fida pada Rabu (8/12/2021) di posko pengungsian Balai Desa Sumber Mujur.

Baca juga: Lebih dari Setengah Abad Bersama, Mahriyeh dan Miran Dipisahkan Bencana Semeru

 

Detik-detik Fida selamatkan diri dari awan panas Gunung Semeru

Tangkapan layar dari video yang beredar akibat awan panas guguran (APG) yang keluar dari Gunung Semeru, Jawa Timur.KOMPAS.COM/Tangkapan layar video yang beredar Tangkapan layar dari video yang beredar akibat awan panas guguran (APG) yang keluar dari Gunung Semeru, Jawa Timur.

Agung menceritakan detik-detik Fida menyelamatkan diri dari awan panas Gunung Semeru.

"Jadi dia sedang mengaji di masjid yang (kubah) biru di Kobokan itu. Terus ada gemuruh dari Semeru, dia lari. Lari kencang ke tempat yang aman. Sampai di desa sebelahnya dia masuk ke masjid," terangnya.

Baca juga: Saat Kucing, Ikan Mas hingga Hewan Ternak Selamat dari Erupsi Gunung Semeru

Sebelum Fida ditemukan, bocah tersebut berada di dalam masjid selama berjam-jam. Barulah pukul 21.00 WIB Fida ditemukan.

"Di masjid itu sampai jam 9 malam. Dia menangis, terus diumumkan bahwa anak di sini. Akhirnya ketemu sama orang tuanya," ungkapnya.

Baca juga: Saat Mensos Risma Hibur Anak-anak Korban Letusan Semeru, Ajak Main Kereta-Keretaan

Kini, beberapa hari setelah peristiwa terjangan awan panas guguran Gunung Semeru, Fida dalam kondisi sehat.

"Sekarang sehat-sehat aja kondisinya," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com