SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka layanan dapur umum khusus anak dan balita pengungsi Gunung Semeru.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dapur umum tersebut didirikan untuk menjamin kebutuhan permakanan, nutrisi serta gizi anak, dan balita pengungsi.
Menurutnya, makanan bayi dan balita tentu tidak bisa disamakan dengan makanan orang dewasa.
Ia menyebutkan, asupan nutrisi serta gizi anak dan balita harus terpenuhi meski mereka berada di lokasi pengungsian.
"Artinya, anak atau balita tersebut tidak sekadar kenyang, namun angka kecukupan gizinya juga harus tercapai untuk membantu tumbuh kembang dengan baik, memenuhi kebutuhan energi, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan," kata Khofifah melalui keterangan resmi, Sabtu (11/12/2021).
Baca juga: Kata Khofifah soal Foto Ikan Mas Selamat dalam Bencana Erupsi Gunung Semeru: Saya Ada di Situ
Khofifah mengatakan, dapur umum bergerak khusus anak dan balita tersebut didirikan di lokasi pengungsian SMPN 1 Candipuro, Lumajang.
Di lokasi tersebut, dapur anak dan balita menyasar sekitar 64 anak pengungsi, yakni 25 laki-laki, 39 perempuan, yang terdata di posko tersebut.
"Saya berharap dengan layanan ini, kesehatan dan daya tahan tubuh para pengungsi berkategori rentan bayi dan balita dapat terjaga di tengah-tengah kondisi dan situasi yang serba terbatas," ucap Khofifah.
Baca juga: Erupsi Semeru, Menanti Mereka yang Hilang Kembali Pulang