Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unsri Bantah Chat WA Lecehkan 3 Mahasiswinya, Pengacara: Ini Politisasi, Ada yang Giring Mereka Lapor

Kompas.com - 09/12/2021, 07:24 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dilaporkan tiga mahasiswinya terkait chat WhatsApp pelecehan seksual membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. 

Dosen R (Reza) akhirnya memberikan pernyataan publik didampingi istri dan pengacaranya Ghandi Arius pada Rabu (8/12/2021). 

Menurut pengacara R yakni Gandhi, pihaknya membantah tuduhan tersebut dengan sejumlah alasan. 

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi Unsri oleh Dosen, Polisi Sebut Korban Dilecehkan dari Pesan WhatsApp

Pertama, dosen R dan keluarga terpuruk akibat jadi terlapor masalah pelecehan sebab wakahnya banyak muncul di media sosial. Padahal, sampai saat ini kliennya itu belum memiliki status hukum apapun terkait kejadian tersebut.

“Secara status sosial, dia sekeluarga sudah sangat terpuruk. Saya baca di trend Google, katanya paling tinggi orang mencari pak Reza. Perlu kami luruskan, apa yang dituduhkan itu tidak benar,” tegas Ghandi.

Baca juga: Dosen Unsri yang Dituduh Lecehkan 3 Mahasiswinya Lewat Chat WA Bakal Lapor Balik ke Polisi

Kedua, nomor yang mengirim pesan chat WhatsApp dengan bernada vulgar bukanlah nomor milik Dosen R.

“Nomor yang digunakan oleh pelapor, seolah-olah itu pak Reza itu bukan nomor dia. Nah, Kita dijaman teknologi sekarang ini bisa saja membuat nama seseorang seolah-olah kita, tidak menutup kemungkinan itu silahkan ranah hukum akan membuktikan," kata Ghandi.

Baca juga: 3 Mahasiswi Jadi Korban Pelecehan Seksual Dosen Unsri, Gubernur Sumsel Geram

Ketiga, diduga ada unsur politik dibalik laporan tersebut. Dimana para korban didorong untuk melaporkan tindakan tersebut ke polisi. Pengacara menduga hal itu dilakukan pihak yang tak suka dengan Dosen R, di internal Fakultas Ekonomi. 

"Ini kental sekali bahwa ada agenda tersendiri, politisasi, kenapa saya bilang ada agenda tersendiri, karena keliatan sekali anak-anak yang dirasa dirugikan itu digiring supaya di ranah hukum. itu oleh siapa? tanda petik, ya ada beberapa orang-orang internal di Fakultas ekonomi sendiri yang tidak sepaham dengan pak Reza,” ungkap Ghandi.

Baca juga: Chat Berisi Ancaman Pembunuhan Dibaca Ibu, Terungkap Anaknya Dicabuli Pelakunya Berulangkali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com