Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Kejar Penjambret, Siswa SMA di Palu Jadi Korban Salah Tangkap dan Penganiayaan Oknum Polisi

Kompas.com - 08/12/2021, 17:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MP, siswa SMA di Kota Palu jadi korban salah tangkap dan penganiayaan oknum polisi.

Peristiwa MP dipukul oleh oknum polisi, viral di media sosial.

Di video tersebut terlihat remaja pria mengenakan helm putih sedang ditahan oleh pria berjaket biru.

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang mengatakan, "Bukan, bukan dia pelakunya. Dia babantu," kata seorang wanita korban penjambretan sambil berteriak.

Baca juga: Salah Tangkap Serta Diduga Aniaya Anak SMA, 3 Oknum Anggota Polres Palu Jadi Terperiksa

Remaja itu menangis, kepada seseorang dan berkata "Saya dipukul, Om."

Usai kejadian itu, sejumlah oknum yang diduga anggota Polres Palu langsung meninggalkan remaja itu di pinggir jalan.

Pamit tonton pertandingan bola, lalu kejar penjambret

AR, ibunda MP bercerita peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (28/11/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Hari itu, MP pamit hendak menonton pertandingan bola di Jalan Ahmad Yani.

Saat berhenti di lampu merah, ada pengendara motor yang dijambret. Tas dan ponsel korban dibawa kabur pelaku.

Melihat itu, MP langsung membantu dengan mengejar pelaku penjambretan. Karena tak berhasil, AP kembali ke lokasi semula.

Baca juga: Kronologi Siswa SMA Diduga Dianiaya Oknum Polisi di Palu, Berawal Kejar Jambret

Ia berhenti di lampu merah dan hendak melanjutkan perjalanan ke lapangan untuk menonton bola.

Namun, tiba-tiba MP merasa dicekik dari belakang hingga ia merasa sesak napas.

Orang yang mencekik itu berteriak "jambret", meski MP sudah membantahnya.

"Nah, dari situ anak saya mengalami pemukulan. Sampai kemudian korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP akan menolong," beber AR sambil sesekali menangis menceritakan kasus yang dialami putranya.

Baca juga: Kronologi Video Viral Siswa SMA Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi dan Dianiaya

Kapolres minta maaf

Kapolres Palu AKBP Bayu lndra Wiguno, SIK MIK mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga oknum anggota Polri yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak dibawah umur yang sempat viral di media sosial pekan kemarin, Senin (7/12/2021). KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI Kapolres Palu AKBP Bayu lndra Wiguno, SIK MIK mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga oknum anggota Polri yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak dibawah umur yang sempat viral di media sosial pekan kemarin, Senin (7/12/2021). 
Tak terima dengan kejadian tersebut, AP membuat laporan ke polisi pada Senin, 29 November 2021. Selain itu sang putra juga menjalani visum di RS Bhayangkara.

Terkait laporan tersebut, Kapolres Palu AKBP Bayu Indra Wiguna mengatakan pihaknya sudah memeriksa 3 oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan.

Selain itu secara institusi, Kapolres Palu meminta maaf kepada pihak korban atas perlakuan oknum anggota Polres Palu yang menyalahi ketentuan UU yang berlaku.

Ia juga menjelaskan jika Polres Palu akan membantu keluarga korban untuk bersama-sama memberikan pendampingan untuk memulihkan traumatik yang dialami korban setelah pemukulan.

"Apabila keluarga membutuhkan bantuan psikiater. Itu bisa konsultasi dengan dokter yang khusus menangani masalah bantuan itu. Terkait hal itu kami sudah mendatangi keluarga korban dan secara institusi, kami sudah meminta maaf," ungkap dia.

Baca juga: Siswa SMA Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi dan Dianiaya, Kapolres Palu: Saya Minta Maaf

Diperiksa propam

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Saat ini tiga oknum anggota polisi yang bertugas dijajaran Polresta Palu, Sulawesi Tengah kini diperiksa intensif oleh bagian profesi pengamanan (propam).

Ketiga oknum polisi tersebut berinsiial FR, RZ dan RM.

Kabag Ops Polresta Palu AKP Alfian Joan Komaling mengatakan, ketiga oknum polisi itu sudah ditetapkan sebagai terperiksa dalam kasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan.

Pihaknya menjamin proses penyelidikan yang dilakukan oleh tim propam Polresta Palu sesuai prosedur dan profesional.

"Proses pemeriksaan terus berjalan, saya menjamin seluruh proses sesuai prosedur dan profesional. Ketiga oknum anggota Polisi tersebut sudah jadi terperiksa dan sekarang tinggal menunggu proses sidangnya," ungkap Alfian Komaling, yang dikonfirmasi via telepon pada Rabu (8/12/2021).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Erna Dwi Lidiawati | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com