Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Mbah Mahriyeh, Menanti Kepulangan Sang Suami, Dipisahkan oleh Letusan Gunung Semeru

Kompas.com - 08/12/2021, 05:20 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Mahriyeh (70) tak menyangka Sabtu (4/12/2021) pagi itu menjadi momen perpisahannya dengan Miran, pria yang mendampingi dirinya mengarungi bahtera rumah tangga selama lebih dari setengah abad.

Mahriyeh yang merupakan warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang itu masih ingat betul, saat tangannya meracik nasi dan ikan asin.

Santapan tersebut disiapkan sebagai bekal makan sang suami pergi ke sawah yang berimpitan dengan jalur aliran lahar Gunung Semeru.

Air matanya seketika menetes saat teringat suaminya.

"Saya ingin suami cepat ditemukan, jika meninggal, dikuburkan dan didoakan yang layak," kata Mahriyeh sembari mengusap air matanya, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Misteri Truk Kosong Usai Gunung Semeru Meletus, Keberadaan Sopirnya Masih Jadi Teka-teki

Tak bisa temani suami

Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.

Biasanya, Mahriyeh tak pernah berpisah dari Miran. Begitu pula sebaliknya.

Di rumahnya yang kini roboh tertutup abu vulkanik, Mahriyeh hanya tinggal berdua dengan Miran.

Ke mana pun pergi, mereka juga selalu bersama, bahkan ketika menggarap lahan.

Jika bulir-bulir padi mulai berisi, Mahriyeh menemani pria 80 tahun yang dicintainya itu menginap di gubuk. Mereka berdua akan menjaga padi dari serbuan monyet.

Baca juga: 17 Orang Hilang akibat Erupsi Semeru, Jokowi: Seluruh Kekuatan Sudah Berada di Lapangan untuk Pencarian

Namun sudah sekitar sebulan, Mahriyeh tidak dapat menemani Miran menjaga tanaman padi mereka yang tinggal menunggu panen.

Sebab, penyakit sesak napasnya kambuh.

"Sebenarnya pagi itu saya ajak dia pulang saja karena takut ada banjir. Tapi dia bilang 'biarkan saja banjir,'" kenang Mahriyeh dalam bahasa Jawa bercampur dialek Madura saat dia mengungsi di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru

Terpisah dengan suami lima jam setelah mengantar bekal

Kerusakan bangunan di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Kampung itu luluh lantak akibat awan panas dari Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Kerusakan bangunan di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Kampung itu luluh lantak akibat awan panas dari Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Sabtu (4/12/2021) siang itu, kaki Mahriyeh melangkah menyusuri ladang demi mengantarkan bekal untuk sang suami.

Dia kemudian kembali ke rumahnya lantaran badannya masih belum pulih sepenuhnya.

Kurang dari lima jam setelah mengantar bekal, warga di sekitar rumahnya menjerit-jerit histeris.

Mereka meneriakkan kabar jika Gunung Semeru meletus.

Tak berselang lama, langit mendadak gelap. Listrik mati dan situasi tampak seperti malam hari yang gelap gulita.

Baca juga: Cerita Ayu, Ibu Hamil 9 Bulan yang Lolos dari Awan Panas Gunung Semeru, Berlari hingga Kaki Terinjak-injak Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com