Ketika anak, cucu, juga kerabat lainnya mengajaknya berangkat ke Kabupaten Blitar untuk mengungsi, Mahriyeh sempat menolak.
Dia enggan meninggalkan barak pengungsian sebelum Miran pulang.
Tapi dia tidak punya pilihan. Jika bertahan, dia tidak akan punya lagi kerabat dekat di sampingnya.
Mahriyeh tahu, anak dan cucunya akan tetap memaksanya ikut ke Blitar jika dia kukuh bertahan di pengungsian.
Baru semalam tiba di rumah kerabatnya di Blitar, sudah beberapa kali Mahriyeh menanyakan kepada putranya kalau-kalau Miran kembali pulang.
"Saya juga terus menghubungi perangkat desa dan teman-teman di pengungsian tentang hasil pencarian Bapak (Miran)," ujar Wagiman.
Doa selalu dipanjatkan oleh Mahriyeh yang menunggu suaminya pulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.