Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederhana, Ini Konten YouTube yang Membuat Mantan Pekerja Serabutan Raup Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 07/12/2021, 12:16 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Winandi, warga asal Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mampu meraup puluhan juta rupiah dari konten yang diunggah di channel YouTubenya.

Awalnya, Winandi bekerja serabutan. Kemudian anaknya, Kenzin (12), yang merasa iba dengan pekerjaan Winandi, akhirnya membuatkan Winandi channel YouTube bernama "Keluarga Ndeso".

Baca juga: Cerita Winandi Jadi YouTuber Setelah Dibuatkan Akun oleh Anaknya, Kerja 15 Jam Sehari, Raup Puluhan Juta

Lalu, apa saja konten yang dibuat oleh Winandi?

Baca juga: Kisah Suhendra, Tinggalkan Pekerjaan demi Jadi YouTuber Jalur Maut Sitinjau Lauik, Kini Raup Belasan Juta Rupiah

Winandi mengawali YouTubenya dengan membuat konten menu makanan pedesaan yang dibuat istrinya, Aning Nurtatia (35), pada 16 April 2021. Dalam sehari dia bisa mengunggah dua video.

Konten tersebut diambil 1-2 bulan pertama .

Namun, di bulan-bulan selanjutnya, Winandi kehabisan materi video. Dia kemudian memperluas tema yang bisa dijadikan konten, tetapi masih berada di lingkungan.

Akhirnya muncul ide membuat konten video berisi aktivitas sehari-hari yang dia, istri, dan anaknya jalani.

Mulai dari merekam aktivitas bangun tidur hingga istirahat di malam hari.

Sejak saat itu, anggota keluarga kecil itu berkolaborasi penuh dalam proses pembuatan video.

"Kalau saya sedang mencangkul di kebun, ya yang merekam videonya Kenzin atau istri. Kalau pas merekam istri sedang memasak di dapur, saya atau Kenzin yang merekam," kata Winandi kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Subscriber makin bertambah

Sejak saat itu, jumlah penonton dan subscriber saluran YouTube Keluarga Ndeso bertambah dengn cepat.

Setiap hari channel itu mendapatkan tambahan subscriber mulai dari ratusan hingga paling banyak mendekati 2.000 subscriber baru dalam sehari.

Kini channel yang dibuat Kenzin itu sudah mendapatkan hampir 50.000 subscriber hanya dalam waktu delapan bulan.

Raup puluhan juta

Konsistensi membuat konten YouTube akhirnya berbuah hasil yang baik.

Winandi dan keluarganya mampu meraup puluhan juta rupiah dari adsense YouTube.

 

Namun, uang yang didapat tidak hanya untuk kebutuhan keluarga, tapi juga untuk memperkaya konten video.

Misalnya, baru-baru ini, Winandi membeli dua ekor kambing untuk dipelihara.

Aktivitas membuat kandang kambing pun sudah mampu menyumbang beberapa tayangan video.

Meski sudah mampu meraup pendapatan puluhan juta rupiah per bulan, Winandi mengaku belum berniat menginvestasikan pendapatannya untuk membeli peralatan yang lebih bagus, seperti kamera, mikrofon, ataupun peralatan pengolahan suara.

"Masih mengandalkan handphone. Suasana perdesaan saya upayakan sealamiah mungkin, misalnya suara kicauan burung ya berasal dari suara yang memang ada ketika aktivitas kita rekam," ujarnya.

Dialog pun dia pertahankan apa adanya. Dialog sehari-hari keluarga itu yang menggunakan bahasa Jawa dialek Blitar dari sub-kultur Mataraman.

Bekerja sebagai pengepul besi

Sebelum menjadi YouTuber, Winandi merupakan pengepul besi. Usahanya itu bangkrut pada 2014.

Saat masih memiliki usaha, Winandi mendapatkan omzet paling besar Rp 3 juta per hari.

Namun, keuntungan yang dia dapat sangat sedikit bahkan kadang merugi.

Kini, pendapatannya bersih yang dia dapat jauh lebih tinggi.

Tentu saja Winandi, Aning, dan bahkan Kenzin harus bekerja keras untuk kesuksesan yang dapat diraih dalam waktu tak terlalu lama.

Winandi harus mengedit dan mengunggah setiap video yang mereka produksi dengan menghabiskan waktu sekitar 15 jam setiap hari, mulai dari merekam video, editing, hingga mengunggah video.

Winandi juga terus mempelajari tutorial yang disediakan YouTube.

(Penulis Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com