Nekat Bobol Apotek Dekat Kantor Polisi, Pria Asal Cirebon Ditangkap di Ciamis

KULON PROGO, KOMPAS.com – Spesialis pencuri apotek ditangkap Reserse Kriminal Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelaku bertubuh ramping itu berinisial NKM asal Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Polisi mengamankan pria ini bersama sejumlah barang bukti kejahatan, di antaranya sepeda motor Honda Beat motor putih dan helm biru. Selain itu ada beberapa handphone, obeng dan uang tunai Rp 100.000.

“Pelaku pencurian di apotek ini laki-laki dengan inisial NKM, 35 tahun, asal Cirebon Jawa Barat,” kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini di kantornya, Kamis (02/12/2021).

Baca juga: Pencuri Identitas Bobol Aplikasi Simpan Pinjam, Berawal dari Medsos Korban

Nurkholis sehari-hari bekerja serabutan dan berdagang asongan. Ia memiliki rumah bagus di Cirebon.

Polisi menangkap pelaku saat berada di rumah istrinya di Ciamis, Jawa Barat.

Nurkholis mengakui perbuatan telah membobol Apotek Kimia Farma di Pedukuhan Terbah, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih pada 17 November 2021.

Pelaku masuk dengan cara membuka dua genting atap bangunan, turun melalui plafon, mencongkel brankas pakai obeng, menggasak uang tunai di dalamnya dan mengambil handphone inventaris apotek.

Baca juga: Sopir Tertidur Saat Mengemudi, Toyota Rush Seruduk Apotek di Blitar

Apotek mengalami kerugian Rp 5.963.900, terdiri uang tunai dalam brankas senilai Rp 3.963.900 dan handphone Rp 2.000.000.

Pencurian terekam kamera CCTV. Polisi pun mengejar pelaku hingga Cirebon dan Ciamis.

Pelaku mengakui perbuatan ini. Ia memilih Kimia Farma ini setelah memantau seharian. Perbuatannya cukup nekat lantaran lokasi apotek tidak jauh dari kantor Polsek.

Nurkholis mengatakan, pencurian apotek di Terbah itu bukan yang pertama. Ia juga mencuri di sebuah apotek di Yogyakarta.

Baca juga: Bocah Terekam CCTV Mencuri di Apotek, Uangnya Dipakai untuk Judi

Pencurian ini dilakukan untuk membiayai cicilan rumahnya di Cirebon. “Untuk membayar cicilan rumah saya,” kata Nurkholis.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal 363 KUHP, dengan ancaman maksimal penjara tujuh tahun.