Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Bandung Makin Canggih, Dikenalkan Teknologi "Drone" untuk Pemupukan

Kompas.com - 01/12/2021, 19:35 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebagai bentuk upaya peningkatan produktivitas pangan khususnya bagi tanaman pangan padi di Indonesia, petani di wilayah Sumber Sari, Ciparay, Kabupaten Bandung diberikan edukasi dan sosialisasi penggunaan teknologi pemupukan organik cair dengan menggunakan drone.

Baca juga: Penyemprotan Pupuk Cair dengan Drone Mulai Dikenalkan kepada Petani di Nganjuk

Berdasarkan pantauan, drone pertanian yang memliki lebar sekitar 1 meter lebih itu terbang membawa sekitar 10-15 liter pupuk cair organik dan menyiramkannya secara otomatis sesuai luas lahan yang sudah di setting operator drone.

Pesawat nirawak itu kemudian terbang sambil menyiram tanaman padi dibawahnya secara bolak balik.

Baca juga: Wagub Jabar Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial, Budidaya Jamur Kayu yang Permintaan Pasarnya Tinggi

Harga drone mahal

Salah satu petani di Sumbersari, Ayub Permana (55) mengaku tergiur ingin memiliki teknologi pertanian berupa drone tersebut, pasalnya teknologi ini dapat memudahkan penyemprotan pupuk organik cair dilahan seluas 3,5 hektar yang digarapnya.

Sayangnya, harga jual drone tersebut terbilang cukup mahal sehingga tak terjangkau para petani.

Baca juga: Pemprov Jabar Berikan Modal untuk Petani Milenial Lebah Madu

 

Meski begitu, pihaknya berharap pemerintah membantu memfasilitasi teknologi tersebut guna meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian di wilayah nya.

"Kepingin saya (drone pertanian), kalau harganya 20-30 juta inshalah bisa kebeli. Tapi kalau dihitung lagi lebih baik sewa cuman Rp.160.000 rebu untuk (penggunaan drone) satu hektar," katanya saat kegiatan Penyemprotan pupuk organik cair Phonska OCA, di Desa Sumber Kabupaten Bandung, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: UB Kembangkan Teknologi Budidaya Melon, Menyiram Otomatis Sesuai Kebutuhan Nutrisi

Tanaman tak terganggu hama

Pasalnya, selama ini penyiraman pupuk organik cair di lahan sawah yang digarap Ayub, masih dilakukan secara manual dengan menggunakan penyemprotan. "Kalau manual, saya satu hektar bisa menghabiskan waktu dua hari," ucapnya.

Meskipun secara manual, Ayub mengaku dapat memanen padi hingga 13 ton dari 20 kotak lahan sawah. "13 ton, panen tiga tahun sekali kalo gak keganggu hama," ucapnya.

Baca juga: Warga Desa Tukang Makin Sejahtera Setelah Budidaya Porang, Banyak yang Beli Mobil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com