SEMARANG, KOMPAS.com - Ada yang berbeda ketika memasuki gang sempit di perkampungan Bustaman, Kelurahan Purwodinatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tidak seperti hari-hari biasa, suasana malam di kampung yang terkenal dengan olahan daging kambing ini tampak begitu ramai.
Sebagian warga tampak menata meja-meja dengan rapi di depan rumah mereka.
Baca juga: Dibuka Minggu, Galeri Seni Karya Frank Gehry Dilapisi 11.000 Panel Baja Anti-karat
Meja itu dipakai untuk berjualan beraneka gorengan dan minuman hangat seperti teh, kopi ataupun wedang roti.
Sementara itu, ada yang menarik perhatian saat melewati bangunan bekas rumah pemotongan hewan (RPH).
Bangunan RPH yang sudah berhenti beroperasi ini rupanya telah disulap menjadi galeri seni.
Memasuki ruangan, anak-anak tampak asyik melihat cetakan foto-foto yang dipajang di sebuah gerobak.
Foto yang dipamerkan itu adalah rekam jejak cerita kegiatan warga di masa lalu.
Baca juga: Khofifah: Saya Optimistis Museum dan Galeri Seni SBY-ANI Dongkrak Perekonomian Pacitan
Di sisi kanan tembok bangunan, terdapat coretan mural bercerita tentang kelindan warga dengan urusan bisnis kambing.
Di ujung lorong jalan di gang itu, juga terdengar hiruk pikuk pengunjung yang membaur dengan warga sekitar di sisi depan panggung.
Mereka tampak tak sabar menunggu pertunjukan musik yang hendak dibawakan oleh sejumlah grup penampil.