Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 09:50 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Bupati Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) Saidi Mansyur mengaku bahwa pemberlakuan Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) membuat pendapatan asli daerah (PAD) Banjar turun drastis.

"Pendapatan menurun karena ada beberapa sumber yang hilang sehingga terjadi penurunan pendapatan,” ujar Saidi, dikutip dari keterangan pers resminya, Jumat (26/11/2021).

Seperti diketahui, UU Minerba tentang Pajak dan Retrbusi Daerah Nomor 10 Tahun 2021 atau Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu membuat pemerintah daerah (pemda) kehilangan kewenangan untuk mengatur sumber daya alam (SDA) di daerah.

Sebab, segala pajak dan retribusi tambang kini sepenuhnya dikelola oleh pemerintah pusat.

Baca juga: KPK Dalami Dugaan Penerimaan Uang Terkait Sejumlah Proyek di Dinas PUPR Kota Banjar

Selain menyoroti PAD yang berkurang, Saidi mengungkapkan bahwa mulai banyak persoalan lain yang muncul setelah UU Minerba diberlakukan.

Salah satunya, kata dia, adalah persoalan kendaraan tambang yang kini bisa beroperasi di jalan-jalan kabupaten.

Menurutnya, hal itu membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar bingung untuk memberikan tindakan, karena kewenangan berada di tangan pemerintah pusat.

"Beban dan dampak negatif persoalan akibat pertambangannya tetap dan Pemkab Banjar kesulitan menangani karena kewenangan pengawasan di pusat," ungkapnya.

Dengan adanya berbagai persoalan tersebut, Saidi berharap bahwa UU Minerba bisa ditinjau ulang.

Baca juga: UU Minerba Dinilai Rugikan Daerah, KAKI Unjuk Rasa di Kantor DPRD Kalsel

“Setidaknya berikan sebagian kewenangan pengelolaan untuk pemerintah daerah,” ujarnya.

Sampai sekarang, Saidi mengaku bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membahas segala permasalahan yang ada.

"Tentunya kami sangat berharap agar sebagian kewenangan dikembalikan atau ada regulasi agar pemerintah daerah memiliki kewenangan," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com