Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Disabilitas Peraih Emas Unggah Tulisan Pertanyakan Bonus, Ini Respon Menpora

Kompas.com - 24/11/2021, 17:06 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

 

MANADO, KOMPAS.com - Postingan atlet disabilitas, Susan Unggu (30), yang mempertanyakan hadiah Wali Kota Manado, viral di media sosial.

Susan adalah atlet yang ikut dalam Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI 2021, Papua, dan berhasil meraih medali emas atletik 100 meter putri T11.

Postingan tersebut mendapat respons Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali.

"Jadi begini, kalau itu Olimpiade, Paralimpiade, Asian Games maupun Asian Para Games, itu menjadi tanggung jawab kami. Kemudian, PON tanggung jawab Pemerintah Provinsi maupun kabupaten dan kota," katanya dalam keterangan pers di Hotel Peninsula, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Polisi Buka Peluang Perdamaian Anak di Bantul yang Jual Perabotan hingga Genting dengan Sang Ibu

Untuk itu, menurut Zainudin, atlet bisa mempertanyakan hal itu langsung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.

"Itu bisa ditanyakan ke kota ya," ujarnya.

Terkait pemberian hadiah atau bonus kepada atlet berprestasi, kata dia, pemerintah daerah perlu mencontoh apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

"Kami contohkan, Bapak Presiden memberikan apresiasi langsung kepada atlet dari Olimpiade, Paralimpiade, dan mengundang ke Istana Negara," sebut.

"Saya harap ke bawahnya baik provinsi maupun kabupaten dan kota dapat menerapkan itu," tambah Zainudin.

Dalam unggahannya, Susan mempertanyakan apakah atlet paralympic dan atlet PON sama-sama mendapatkan hadiah dari Wali Kota Manado.

Alasan Susan mempertanyakan itu karena dia mendapatkan informasi bahwa para atlet yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Manado dijanjikan akan mendapatkan hadiah dari wali kota.

"Iya, postingan itu benar. Saya hanya mempertanyakan. Karena ada informasi seperti itu. Kalau memang tidak ada ya tak apa-apa," ujar Susan saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Rabu.

Baca juga: Masukkan Ranting Daun Singkong ke Stop Kontak, Siswa SD di Wonogiri Meninggal Tersetrum

Susan menegaskan, postingan itu tidak ada maksud lain, hanya mempertanyakan.

"Karena tidak bisa ketemu dengan Pak Wali Kota. Jadi, saya pertanyakan di situ. Apakah memang ada hadiah dari Pak Wali Kota. Bukan dari pemerintah kota," ucapnya.

Untuk diketahui, berikut isi keterangan tertulis Susan mempertanyakan hadiah wali kota Manado.

"Sebelumnya mohon maaf. Saya atlet Sulut dan tinggal di Kota Manado. Saya ingin mempertanyakan apakah atlet Para Olimpik dan atlet PON itu sama mendapatkan hadiah dari Pak Wali Kota. Tentang janji hadiah dari Pak Wali Kota yang mendapat medali dapat hadiah dari Pak Wali Kota yang ber-KTP Manado.

Minta maaf saya cuma posting, karena tidak ada yang bantu saya ketemu Pak Wali Kota.

Minta tolong bagi siapa yang membaca postingan ini bisa bantu teruskan ke Pak Wali Kota Manado.

Saya Susan Unggu Atlit Paraolimpik mohon bantuannya. Terima kasih sebelumnya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com