BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah satu tahun tutup akibat pandemi Covid-19, Pelataran Kampung Korea yang berlokasi di Kompleks Kiara Artha Park, Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, kembali dibuka.
Pelataran Kampung Korea adalah sebuah kawasan di Kota Bandung yang dibangun semirip mungkin dengan karakter Kota Seoul di Korea Selatan.
Tujuan pengembangan kawasan ini adalah sebagai bagian dari kegiatan sister city atau konsep hubungan sosial antara Bandung dengan Seoul.
Baca juga: 6 Wisata Kampung Korea di Indonesia, Sulawesi Hingga Sumatera
"Masuknya tetap gratis," kata Marketing Comunication Pelataran Kampung Korea Fikri Budiman saat ditemui di Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (18/11/2021).
Setelah satu tahun vakum dari dunia pariwisata, kawasan ini ditata dan dihias dengan ornamen-ornamen khas Korea.
Kios kuliner dan fesyen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ditampung di lokasi tersebut dibuat semirip mungkin seperti di Korea.
"Ketika pengunjung datang, kita akan memberikan bagaimana caranya mereka ada di Korea dengan adanya tempat foto yang berbau nuansa Korea, dan ada tempat penyewaan baju Korea juga. Setahun lebih kita hidupkan kembali dan make over tempat ini dari nol sampai sekarang," ujar Fikri.
Baca juga: Mengintip Keseruan Kampung Korea Bandung yang Instagramable
Fikri menuturkan, Pelataran Kampung Korea hadir kembali untuk memberikan motivasi dalam membangkitkan gairah pariwisata daerah dengan sumber daya yang ada, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian meski masih berada dalam situasi pandemi.
"Sulit untuk memulihkan perekonomian jika tidak dimulai dari pariwisata," ucap dia.
Fikri memastikan, Pelataran Kampung Korea juga mencoba membangkitkan perekonomian kelas UMKM yang terdampak pandemi.
Tidak hanya tempat jualan, Plataran Kampung Korea juga diproyeksikan menjadi inkubator bisnis UMKM.
"Kita sebenarnya kolaborasi dengan banyak pihak untuk kegiatan sosial dan lainnya. UMKM Corner ini juga sebenarnya tempat untuk pengembangan bisnis. Jadi, di sini itu tempat para UMKM tak hanya dari Kampung Korea, tapi dari luar pun bisa sebenarnya datang ke sini untuk dibantu men-develope bisnis," tutur Fikri.
Baca juga: Ketika Lorong Kumuh Diubah Menjadi Kampung Korea
Meski kunjungan masih dibatasi, Fikri mengatakan, Kampung Korea yang memiliki kapasitas sampai 1.000 pengunjung, selama 2 bulan terakhir telah dikunjungi oleh 6.000 orang.
"Tapi untuk saat ini fokus kita bukan keuntungan dulu. Goals yang paling utama kita adalah kita ingin menaikkan kelas UMKM yang ada di Indonesia. Jadi bagaimana caranya kita membantu UMKM dengan memberikan space dan kita desain dan kita lihat bagaimana caranya UMKM ini terlihat modern. Digitalisasinya juga kita manfaatkan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.