Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Soal Sanusi Pemilik Biro Jodoh di Blitar, Pernah Jadi Tukang Ojek hingga Pasang Tarif Rp 100.000

Kompas.com - 14/11/2021, 13:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sanusi (79), warga Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur adalah pemilik biro jodoh.

Biro Jodoh milik Sanusi itu viral usai sebuah akun TikTok mengunggah video yang mengambil banner biro jodoh tersebut.

Banner berukuran 1x1,5 meter itu dipasang di depan rumah dengan tulisan besar tulisan besar berwarna dominan merah "Biro Jodoh".

Tertulis di bawahnya dengan cetakan lebih kecil dan warna yang tidak menonjol "gadis, jejaka, duda dan janda".

Lalu di salah satu sudut bawah tertulis cetak tebal "P. SANUSI". Tanpa telepon pintar di tangannya, dia mulai menjajakan jasa perjodohan dengan cara lama.

Baca juga: Kisah Sanusi Mak Comblang Blitar, Buka Biro Jodoh di Tengah Maraknya Aplikasi Kencan Digital

Berikut 7 hal soal Sanusi, mak comblang asal Blitar, Jawa Timur:

1. Pernah bekerja sebagai tukang ojek

Sanusi bercerita jika ia pernah menjadi tukang ojek di Pasar Kutukan, pasar tradisional yang jaraknya sekiatr 500 meter dari rumahnya.

Pekerjaan sebagai tukang ojek membuat dia memiliki banyak kenalan dan mudah berkomunikasi dengan orang berbagai latar status sosial.

Pria yang buta huruf itu bertahun-tahun bekerja sebagai tukang ojek.

Ia kemudian berhenti setelah sepeda motor seken yang digunakan ditarik pihak toko karena angsuran tak terbayar.

"Biasanya, penumpang saya mengeluh anak perawannya kok belum dapat jodoh," tutur Sanusi saat ditemui Kompas.com, Sabtu (14/11/2021).

Sanusi juga pernah menjadi marbot di sebuah masjid di Kota Blitar. Bahkan ia pernah melakukan pengembaraan ke banyak daerah hingga ke luar Pula Jawa.

Melalui proses yang panjang, orang banyak mengenal dirinya sebagai tukang mencarikan jodoh.

Baca juga: Pasang Tarif Rp 100.000, Biro Jodoh di Blitar Minta Calon Serahkan Foto dan Nomor Telepon


2. Pasang tarif Rp 100.000

Sanusi memasang tarif Rp 100.000 sebagai uang pendaftaran yang harus dibayar setiap orang untuk dicarikan jodoh.

Selain membayar uang pendaftaran, mereka juga diminta menyerahkan foto diri dan fotokopi KTP.

Kemudian Sanusi juga akan meminta mereka menuliskan nama dan nomor telepon di belakang foto yang mereka serahkan.

Klien yang kemudian menemukan jodoh berkat jasa Sanusi biasanya akan memberikan uang ekstra.

"Seikhlasnya. Tapi biasanya ngasih Rp 300.000 setiap pasangan," ujarnya.

Baca juga: Viral di TikTok, Ini Kisah Biro Jodoh Milik Sanusi di Blitar, Pertemukan 5 Pasangan Dalam 2 Bulan

Halaman:


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com