KOMPAS.co - Papua Selatan ternyata penghasil kopi yang beraroma sangat khas. Kopi itu berasal dari Sota, Muting, Ulilin, Bupul, dan Jagebob.
Di Kota Merauke, Papua saat ini berdiri belasan tempat ngopi kaum milenial.
Rata-rata di kedai-kedai itu tersedia macam-macam kopi dan metode penyeduhan. Ada kopi dari luar Papua, ada yang dari Papua, dan terutama kopi asli Merauke. Ada kopi mixed dan ada manual brew.
Di antaranya, ada kopi Sota, Jagebob, Muting, Bupul, dan kopi Ulilin. Nama-nama kopi itu menunjuk asal daerah atau lokasi tanam kopi.
Baca juga: Sejarah Penemuan Konsumsi Kopi, Konon Ditemukan Penggembala Kambing
Daerah lokasi kopi ini tidak jauh dari jalan trans Papua, Meruake-Pegunungan Bintang. Yang paling dekat adalah daerah Sota, yang titik terjauhnya hanya 78 km dari Merauke.
Sedangkan jarak Sota-Bupul sekitar 111 Km dan Bupul-Muting berjarak sekitar 40 km.
Kopi Ulilin berasal dari Kampung Ulilin yang terletak antara Muting-Boven Digul.
Kopi Muting, berasal dari distrik Muting yang terletak di timur laut Merauke.
Kopi Sota berasal dari Sota, begitu pula kopi Bupul berasal dari Kampung Bupul dan kopi Jagebob berasal dari Distrik Jagebob.
Baca juga: 8 Cara Seduh Kopi Manual Brew, Bikin Kopi ala Kafe di Rumah
Tapi beberapa saksi lain yakin bahwa bibit kopi ini ada bersamaan dengan kedatangan transmigran pada 1995.
Bahkan di Jagebob, misalnya, adalah kopi yang ditanam petani atas bimbingan Dinas Pertanian Kabupaten Merauke.
Hanya saja sampai dua atau tiga tahun lalu pohon-pohon kopi tersebut tumbuh liar tak terurus karena harga kopi tak menarik
.Baca juga: Cara Simpan Biji Kopi agar Tahan hingga Satu Tahun, Tips dari Barista
Tapi setelah booming kopi beberapa tahun belakangan, pelan-pelan kebun kopi yang berumur sekitar 25 tahun itu kembali diurus pemiliknya.
Masyarakat bergairah kembali menanam dan memelihara kopi-kopi tersebut, setelah tampak muncul minat orang untuk menikmati kopi lokal.