Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Ancaman La Nina, BPBD Cianjur Ingatkan Warga yang Masih Tinggal di Zona Merah Bencana

Kompas.com - 06/11/2021, 09:26 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul ancaman fenomena La Nina saat ini.

Fenomena La Nina yang ditandai curah hujan dengan intensitas cukup tinggi ini dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Cianjur Taufik Zuhrizal menyebutkan, La Nina diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2022.

Baca juga: Puluhan Bencana Terjadi dalam Sepekan di Cianjur, gara-gara La Nina

“Puncaknya pada Januari hingga Maret mendatang. Ini patut kita waspadai apalagi wilayah Cianjur ini indeks resiko bencananya cukup tinggi,“ kata Taufik kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Selain itu, kata Taufik, banyak permukiman penduduk yang berada di wilayah zona merah bencana sehingga perlu upaya mitigasi bencana yang masif dan berkelanjutan.

“Sejatinya memang harus direlokasi, namun tentunya bukan perkara yang mudah. Selain soal ketersediaan lahan baru, juga faktor kesadaran dari masyarakatnya sendiri,“ ujar dia.

Oleh karena itu, BPBD Cianjur memilih mengedukasi masyarakat sebagai upaya meningkatkan kapasitas kebencanaan, sehingga bisa lebih memahami situasi dan kondisi alam sekitar.

Baca juga: Tebing 50 Meter di Cianjur Longsor, Putuskan Akses Jalan, Rusak Sawah dan Saluran Air

Diharapkan, melalui mitigasi pemetaan kerawanan bencana dapat terdeteksi lebih dini, dan langkah penanggulangan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

“Pada akhirnya masyarakat punya kesadaran untuk memperlakukan alam dengan ramah dan sebaik mungkin. Tidak mengubah fungsi lahan seenaknya, tidak membuang sampah sembarangan, dan peka terhadap gejala alam yang berpotensi bencana,“ ujarTaufik.

Relawan Tanggap Bencana

Dalam upaya mengoptimalkan mitigasi bencana tersebut, lanjut dia, BPBD Cianjur memfungsikan relawan tanggap bencana (retana).

“Kita punya 1.800 retana yang tersebar di seluruh desa, mereka siap siaga di wilayah masing-masing dalam menghadapi ancaman bencana yang saat ini intensitasnya cukup tinggi,“ ujar dia.

Sejak dikukuhkan akhir 2019, kata dia, retana menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di lapangan.

“Kehadiran mereka sangat membantu, apalagi dengan jumlah personel kita yang terbatas, sementara wilayah Cianjur ini cukup luas dan rawan bencana,“ ujar Taufik.

Sebelumnya, sebanyak 20 peristiwa bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam sepekan terakhir hingga Kamis (4/11/2021).

Data tersebut dihimpun dari laporan BPBD Cianjur.

Sejumlah bencana tersebut meliputi banjir, angin puting beliung, pergerakan tanah, dan longsor, yang terkonsentrasi di wilayah selatan, di antaranya di Kecamatan Campaka, Campakamulya, Sukanagara, dan Takokak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com