Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Takziah di Bantul Meluas ke Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul

Kompas.com - 04/11/2021, 15:33 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Jumlah orang terjangkit Covid-19 dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bertambah.

Selain menyebar ke luar Bantul dan jumlah sekolah yang terdampak juga bertambah.

Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, hingga hari ini, Kamis (4/11/2021), ada 28 kasus orang tertular Covid-19 di Kapanewon Sedayu.

Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Takziah di Bantul Meluas, Total Ada 25 Kasus

Klaster ini juga menimbulkan sembilan kasus di Kapanewon Kasihan, Kapanewon Pajangan enam kasus, Kapanewon Srandakan dua kasus, Kapanewon Bambanglipuro satu kasus dan Kapanewon Sewon satu kasus.

Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul pun terdampak penularan Covid-19 dari klaster ini.

Berdasarkan data pada Rabu (3/11/2021), ada 53 kasus di Sleman, empat kasus di Kulon Progo, dan satu kasus di Gunungkidul.

SD N Sukoharjo, SMP N 2 Sedayu dan SMK N 1 Sedayu juga harus menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sementara karena penularan klaster takziah di Kapanewon Sedayu.

"Selain SMK, ada SD dan SMP di Sedayu yang ditutup. Jadi ada tiga sekolah yang ditutup sementara di sana," kata Joko kepada wartawan di Bantul Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Usai Takziah, 40 Warga Desa di Tegal Positif Covid-19

Penularan dari klaster ini diduga meluas karena kurang taatnya warga dengan protokol kesehatan dan masih ada pasien probable Covid-19 yang pemulasaran dan pemakaman tidak mengikuti prosedur.

"Ada ketidaktaatan terhadap karantina yang seharusnya dijalankan seseorang yang berstatus kontak erat. Akibatnya penyebaran terjadi cepat meluas karena locus kejadian terjadi di tempat berkumpul," ucap Joko.

Selain itu ada kemungkinan penularan kasus tidak hanya dari satu sumber karena sudah bebasnya kegiatan masyarakat.

Untuk mencegah klaster ini terus meluas, Joko sudah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengawasi PTM.

Baca juga: Ada Kasus Covid-19 di Sekolah Bantul, Sultan HB X: PTM Tetap Lanjut

Dinas Kesehatan Bantul juga akan melakukan uji sampling tes Covid-19 berupa tes PCR.

"Rekomendasinya yakni bagi sekolah yang terdapat kasus agar menghentikan sementara PTM sampai dengan minimal 14 hari sejak kasus terakhir selesai terlacak dan dilakukan testing," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com