Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telan Uang Koin Rp 1.000, Bocah 6 Tahun Hampir Sebulan Terbaring Lemas, Tak Ada Biaya

Kompas.com - 04/11/2021, 07:51 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 6 tahun di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Fatan Almaisan Zein, masih terbaring lemas setelah hampir sebulan uang koin Rp 1.000 bersarang di tenggorokannya.

Anak dari Sandi (29) dan Ernawati (27), warga RT 01, RW 05, Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, ini belum bisa dilakukan tindakan medis karena keterbatasan biaya.

"Sudah saya bawa ke tiga rumah sakit. RSUD Brebes, RS Bhakti Asih, dan RS Gunung Jati. Tapi, dokter menyatakan anak saya harus dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang. Karena yang sudah saya datangi tidak memiliki alat untuk mengambil koin logam di tenggorokan," kata Erna di kediamannya, Rabu (3/11/2021) malam.

Baca juga: Mantan Kades yang Cabuti Puluhan Tiang Penerangan Jalan: Sebenarnya Saya Kasihan, Tapi...

Erna mengatakan, awalnya Fatan meminta uang kepada ibunya sekitar hampir sebulan lalu. Saat itu dirinya sedang tak memiliki uang.

Fatan kemudian tak sengaja menemukan uang koin Rp 1.000 di lantai. Fatan sempat memainkan uang itu sambil tiduran dengan cara dilempar-lempar.

"Saat mainan dengan cara dilempar tak sengaja masuk ke dalam mulut Fatan hingga tertelan," kata Erna.

Fatan sudah berusaha dibawa untuk berobat ke beberapa rumah sakit. Namun, yang didatanginya hanya memeriksa dan melakukan rontgen.

Erna mengaku bingung untuk merujuk anaknya ke RSUP Kariadi Semarang. Pasalnya, ia dan keluarga tak memiliki biaya untuk operasi Fatan.

"Terus terang saya bingung harus bagaimana. Sedih lihat anak saya kesakitan seperti itu. Biaya juga tidak ada. Saya minta tolong pemerintah agar membantu anak saya," kata Erna

Disampaikan Erna, anak semata wayangnya tersebut bahkan sulit untuk menelan nasi.

"Makannya bubur disuapin pakai sendok," katanya.

Baca juga: Mantan Napi yang Diduga Alami Kekerasan di Lapas Narkotika Yogyakarta Capai Puluhan, Minta Perlindungan ke LPSK

Tubuh Fatan semakin kurus. Berat badannya yang semula 20 kilogram kini menjadi 16 kilogram.

"Khawatir kondisinya semakin memburuk jika tidak segera mendapatkan tindakan medis," katanya.

Diketahui, kedua orangtua Fatan tergolong dari keluarga ekonomi kurang mampu. Ayah Fatan sendiri bekerja serabutan.

Meski demikian, bukan tanpa upaya. Mereka berdua masih berusaha mencari solusi agar anaknya mendapat pertolongan medis.

Kedua orangtua Fatan pun bahkan sempat mendatangi kantor Dinas Sosial.

Namun, Dinas Sosial meminta agar membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) ke pihak kelurahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com