BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan intensitas tinggi yang mengguyur kota Bandung nampaknya berimbas pada permukaan tanah di kawasan pemukiman padat penduduk Jalan Ir. H. Djuanda, RT 3 RW 1 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Bagaimana tidak, tanah yang ditanami pohon bambu itu mengalami pergerakan tanah dan menimpa dua rumah yang berada 6 meter di bawahnya.
Baca juga: Puluhan Rumah di Sumedang Kena Dampak Pembangunan Tol Cisumdawu, Terancam Bencana Pergerakan Tanah
Adi Irwan (35) salah satu korban yang rumahnya tertimpa menceritakan awal mula longsoran material tanah itu terjadi.
Sebelum longsor, sore hari Irwan sempat membersihkan selokan di sekitar rumahnya untuk memperlancar aliran air, mengingat masuk musim hujan.
Baca juga: BNPB: Banjir Bandang Puncak Bogor Disebabkan Hujan Intensitas Tinggi, 900 Jiwa Terdampak
Korban dengar gemuruh pergerakan tanah jatuh ke gentingnya
Namun Selasa malam sekitar pukul 01.00, saat Irwan dan keluarganya tengah tertidur suara gemuruh gerakan tanah yang materialnya jatuh ke genting rumah di bawahnya.
"Iya kedengar suara itu, semuanya langsung jatuh," ucapnya.
Bagian atas dapur rumahnya hancur tertimpa longsoran tanah dan bambu. Tak hanya itu longsoran tebing itu pun menutup akses jalan warga.
Baca juga: Hujan Intensitas Tinggi Sebabkan Longsor di Warungkiara Sukabumi
Tidak ada korban jiwa
Irwan tak menyangka musibah tanah longsor ini bakal terjadi menimpa rumahnya.
Namun, ia bersyukur tak ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut.
"Musibah siapa yang tahu ya. Segi material mah ada tapi alhamdulillah lah yang penting tidak ada korban," ujarnya.
Menurutnya, longsoran tersebut berdampak pada dua rumah di bawahnya, pascakejadian itu pun kelurganya langsung dievakuasi ke lokasi aman.
Baca juga: Pergerakan Tanah Lanjutan di Batulawang Cianjur, Satu Rumah Ambruk