Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tirukan "Salam dari Binjai", 9 Bocah di Lamongan Justru Rusak Pohon Pisang Warga

Kompas.com - 02/11/2021, 10:24 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sekumpulan bocah di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, merusak sejumlah pohon pisang milik warga di area persawahan.

Aksi bocah-bocah itu dilakukan karena meniru Paris Pernandes yang populer dengan kalimat "Salam dari Binjai".

Paris, sang kreator konten, biasanya mengucapkan kalimat itu sembari meninju pohon pisang.

Baca juga: Buntut Bentrokan Warga dan Simpatisan Perguruan Silat di Lamongan, 9 Orang Ditangkap

Aksi bocah-bocah merusak pohon pisang warga itu diunggah oleh akun @nandakesuma.ps dan @beritalamongan.

Tampak dalam video berdurasi 39 detik tersebut, anak-anak merusak pohon pisang dengan gembira.

Baca juga: Di Balik Salam dari Binjai yang Populer, Paris Pernandes Ternyata Pernah Dilatih Tinju oleh Polisi

Penjelasan kepala desa

Kepala Desa Surabayan Sunarto membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Itu kejadiannya lusa kemarin (Minggu, 31/10/2021) malam. Masih anak-anak semua, rata-rata seusia SMP. Pas kejadian, ada yang mengambil video dan kemudian memviralkan," ujar Kepala Desa Surabayan Sunarto, Selasa (2/11/2021).

Sunarto dan perangkat desa setempat mendapat laporan dari warga yang merasa memiliki pohon pisang tersebut.

Akhirnya, sembilan anak yang terlibat dalam peristiwa perusakan tersebut dipanggil ke balai desa didampingi oleh orangtua masing-masing.

"Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (saat kejadian), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya. Ketika kami tanya, mereka rata-rata menjawab latihan silat-silatan dengan nada polos," ucap Sunarto.

Baca juga: Salam dari Binjai Viral, Ini Letak dan Serba-serbi tentang Binjai, Daerah Berjuluk Kota Rambutan

 

Pemilik pohon pisang memaklumi

Melihat penuturan polos dari para bocah, pemilik pohon pisang kemudian memahami dan tidak sampai mengambil jalur hukum.

Persoalan tersebut pun selesai dalam proses mediasi yang dilakukan atas inisiatif bersama, di bawah pengawasan perangkat desa setempat.

Baca juga: Ritual Mendhak Sangring Tlemang Lamongan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional

"Namanya anak-anak. Tapi tetap, kepada para orangtua, kami sudah berpesan untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku anak mereka supaya kejadian seperti itu tidak sampai terulang di kemudian hari," kata Sunarto.

Sunarto menambahkan, pada kesempatan mediasi tersebut, para orangtua juga sudah meminta maaf atas kelakuan anak-anaknya dan berjanji meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anak mereka masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com