LAMONGAN, KOMPAS.com - Sekumpulan bocah di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, merusak sejumlah pohon pisang milik warga di area persawahan.
Aksi bocah-bocah itu dilakukan karena meniru Paris Pernandes yang populer dengan kalimat "Salam dari Binjai".
Paris, sang kreator konten, biasanya mengucapkan kalimat itu sembari meninju pohon pisang.
Baca juga: Buntut Bentrokan Warga dan Simpatisan Perguruan Silat di Lamongan, 9 Orang Ditangkap
Aksi bocah-bocah merusak pohon pisang warga itu diunggah oleh akun @nandakesuma.ps dan @beritalamongan.
Tampak dalam video berdurasi 39 detik tersebut, anak-anak merusak pohon pisang dengan gembira.
Baca juga: Di Balik Salam dari Binjai yang Populer, Paris Pernandes Ternyata Pernah Dilatih Tinju oleh Polisi
Kepala Desa Surabayan Sunarto membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Itu kejadiannya lusa kemarin (Minggu, 31/10/2021) malam. Masih anak-anak semua, rata-rata seusia SMP. Pas kejadian, ada yang mengambil video dan kemudian memviralkan," ujar Kepala Desa Surabayan Sunarto, Selasa (2/11/2021).
Sunarto dan perangkat desa setempat mendapat laporan dari warga yang merasa memiliki pohon pisang tersebut.
Akhirnya, sembilan anak yang terlibat dalam peristiwa perusakan tersebut dipanggil ke balai desa didampingi oleh orangtua masing-masing.
"Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (saat kejadian), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya. Ketika kami tanya, mereka rata-rata menjawab latihan silat-silatan dengan nada polos," ucap Sunarto.
Baca juga: Salam dari Binjai Viral, Ini Letak dan Serba-serbi tentang Binjai, Daerah Berjuluk Kota Rambutan
Melihat penuturan polos dari para bocah, pemilik pohon pisang kemudian memahami dan tidak sampai mengambil jalur hukum.
Persoalan tersebut pun selesai dalam proses mediasi yang dilakukan atas inisiatif bersama, di bawah pengawasan perangkat desa setempat.
Baca juga: Ritual Mendhak Sangring Tlemang Lamongan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional
"Namanya anak-anak. Tapi tetap, kepada para orangtua, kami sudah berpesan untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku anak mereka supaya kejadian seperti itu tidak sampai terulang di kemudian hari," kata Sunarto.
Sunarto menambahkan, pada kesempatan mediasi tersebut, para orangtua juga sudah meminta maaf atas kelakuan anak-anaknya dan berjanji meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anak mereka masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.