Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk di Palopo, Pedagang: Lapak Kami Beterbangan dan Terangkat hingga Jatuh ke Laut

Kompas.com - 31/10/2021, 13:29 WIB
Amran Amir,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Cuaca buruk berupa angin kencang, banjir dan hujan deras melanda Kota Palopo, Sulawesi Selatan sejak Sabtu (30/10/2021) malam.

Peristiwa itu menyebabkan sejumlah kerusakan pada rumah warga, lapak pedagang, hingga jembatan.

Baca juga: Kasus DBD di Palopo Capai 209, Terbanyak di Kecamatan Wara Timur

Lapal pedagang terbang ke laut

Di Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, angin kencang merusak puluhan rumah warga.

Tak hanya itu, lapak pedagang yang berjajar di jalan lingkar Kota Palopo bahkan diterbangkan angin dan jatuh ke laut.

Warga yang rumahnya terdampak bencana kini mengungsi di rumah kerabat dan keluarga.

Sementara pemilik lapak membenahi dan mengumpulkan barang-barang yang bisa diselamatkan.

“Kejadiannya sekitar pukul 20.00 Wita malam tadi, angin kencang dari arah timur atau laut Kota Palopo dan langsung menghantam lapak kami, atap seng beterbangan dan sebagian lapak terangkat hingga jatuh ke dalam laut,” kata Rafli, pemilik lapak di jalan lingkar Kota Palopo, saat dikonfirmasi, Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Dramatis, Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Lansia dan Bayi Terjebak Banjir di Palopo

Jembatan di perbatasan nyaris roboh

Intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut juga nyaris merobohkan jembatan di jalan Trans Sulawesi, perbatasan Kota Palopo dengan Kabupaten Luwu.

Sungai Sumarambu sempat meluap pada Sabtu (30/10/2021) malam, sekitar pukul 20. 00 Wita dan menghantam bagian kaki jembatan.

Akibatnya, jembatan tersebut mengalami retakan selebar 10 hingga 15 sentimeter.

Baca juga: Sapi Kurban Sumbangan Jokowi Disembelih, Wali Kota Palopo: Semoga Bapak Presiden Lebih Sehat Lagi

 

Koordinator Lapangan (Korlap) Balai Besar Jalan Nasiona (BBJN) Wilayah Makassar, Abdul Kadir Ali mengatakan, kondisi jembatan saat ini tidak bisa dilewati kendaraan besar karena bagian bawah tergerus air hingga 4 meter.

“Bagian bawah tergerus hingga 4 meter kedalam, abutmen atau kepala jembatan sudah tergantung jadi harus bebas dari beban berat kendaraan,” ucap Kadir.

Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas kepolisian, TNI, dan balai besar jalan nasional Makassar menutup jalan untuk menghindari kerusakan lebih parah.

Penutupan jalan ini membuat arus kendaraan bus dan truk dari dua arah lumpuh total terjebak macet

Baca juga: Rangka Jembatan Baru Palopo-Toraja Dirancang Tahan Gempa

Sejumlah kendaraan yang akan melintas dari arah Kabupaten Luwu menuju kota Palopo dapat menempuh jalur depan Pasar Karetan.

Kemudian akan tembus di Permandian Batupapan dan ke Pertamina Padang Alipan Kota Palopo, yang diperkirakan berjarak hingga 10 kilometer.

Sementara untuk jalur alternatif lainnya adalah jalan lewat samping Puskesmas Maroangin, menuju wilayah batas Kabupaten Luwu dan Palopo.

Kemudian menuju Rantai Damai dan akan tembus di Jl Capkar, Lamasi, Kabupaten Luwu. Yang diperkirakan menumpuh jarak hingga 15 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com